PALUEKSPRES,PARIMO – Satuan tugas (Satgas) Madago Raya kembali melakukan tindakan tegas terukur yang mengakibatkan salah satu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso meninggal dunia.
Diketahui, anggota MIT Poso bernama Suhardin alias Hasan Pranata tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Madago Raya di desa Salubanga Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Rabu (27/4/2022), pukul ; 13:20 WITA.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi dalam komperensi pers di Mako Polsek Sausu, Kamis (28/4/2022) mengatakan, peristiwa kontak senjata terjadi pada Rabu 27 April 2022 di wilayah Desa Salubanga Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong.
Dimana saat itu, personel yang berada di pos sekat Salubanga sedang melakukan patroli menemukan salah satu yang di duga DPO kelompok teroris MIT Poso sedang istirahat di semak atau di hutan.
Kemudian, personel Satgas Madago Raya meminta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri. Namun, yang terjadi anggota MIT Poso tersebut, justru melakukan perlawanan dengan melemparkan Body Vest warna loreng yang diduga bom ke arah anggota pos sekat.
“Karena membahayakan keselamatan petugas, terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur oleh petugas yang mengakibatkan DPO tersebut meninggal dunia,” ujar Rudy.
Kapolda menuturkan, pada bulan ramadhan tahun sebelumnya, tepatnya 11 Mei 2021 di desa Kalimago Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso kelomlok teroris MIT Poso telah mengeksekusi warga dengan kondisi yang mengenaskan.
“Karena, menganggap bahwa bulan suci ramadhan adalah saat yang tepat melakukan amaliah menurut pemahamam mereka,” kata dia.
Sehingga kata dia, pada bulan ramadhan tahun ini kelompok MIT Poso ini, ingin mengulang kembi kegiatan seperti tahun sebelumnya, tetapi Satgas Madago Raya berhasil melakukan pencegahan dengan tindakan tegas terukur terhadap salah satu DPO kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso.
“Diperkirakan DPO yang meninggal tersebut, adalah Suhardin alias Hasan Pranata. Untuk kepastian jenazah saat ini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk dilakukan otopsi dan identifikasi oleh tim inafis Polda Sulteng,” ungkapnya.