Wajah Alumni, Wajah Gurunya!

  • Whatsapp
Muhd Nur Sangadji/ foto: Ist/PaluEkspres

Untuknya, saya beri sedikit pandangan untuk kilas balik terhadap ulasan peserta. Pertama, kita harus memulainya dari pertanyaan tentang “basic need” para alumni. Kedua, dari “basic need” ini kita bangun program utama. Inilah esensi terpenting dari eksistensi ikatan alumni. Menjawab kebutuhan dari para alumninya. Hal lain yang paling biasa tapi tetap penting adalah wadah silaturahmi dan nostalgia. Hal lebih penting lagi adalah aliran komunikasi dan informasi dari lapangan ke kampus. Bermanfaat untuk rancangan pembelajaran (silabus) yang berkualitas secara scientifik maupun solutif di masyarakat.

Bila kita mengurai kebutuhan dasar dari alumni, pasti kita tiba pada terberdayanya alumni. Konkritnya adalah terserapnya alumni di dunia kerja. Atau, lebih hebat lagi menjadi pencipta lapangan kerja bagi generasi. Kalau ini esensinya, maka wadah berhimpun para alumni ini bisa berperan pada dua point strategi. Pertama, menjadi penghubung (meet maker) para alumni dengan dunia kerja untuk peluang kerja. Kedua, menjadi pencipta atau stimulus dalam pengembangan lanjut kapasitas individu (individual capacity building). Dorongan dan atau membuka akses pada aspek modal sosial dan finansial, juga sama penting.

Bacaan Lainnya

******

Patut diakui bahwa salah satu ukuran kualitas dari sebuah universitas adalah terserapnya para alumni di dunia kerja. Inilah jawaban paling pragmatis dari pertanyaan, “mengapa kita harus kuliah”. Namun, jawaban paling idealnya adalah untuk mendapatkan kematangan individu (individual maturity) dalam menghadapi kehidupan.

Pos terkait