Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan BKKBN targetkan kaum milenial akan menjadi sasaran utama program intervensi Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Pernyataan Hasto tersebut disampaikan dalam kegiatan konsolidasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang digelar oleh perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah di Hotel Santika Palu, Rabu (02/11/2022).
Dalam sambutannya Hasto menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2021 menitikberatkan perhatian kepada kaum milenial sebagai penentu generasi emas 2045. Makanya, BKKBN targetkan kaum milenial sasaran utama Program Bangga Kencana.
Baca juga: Paket Stimulus Stunting Untuk Warga Palu
“Yang muda-muda harus diperhatikan. Generasi milenial dan post milenial adalah sasaran utama Program Bangga Kencana, pola komunikasi harus berubah, lebih berkarakter digital dan aktif di sosial media,” kata Hasto.
Hasto menjelaskan, BKKBN memiliki Forum Generasi Berencana (Forum Genre) yang anggotanya adalah para remaja tersebar di Provinsi hingga Desa di seluruh Indonesia. Genre sendiri memiliki beberapa salam, satu diantaranya adalah Salam Genre yang bermakna tidak menikah muda, tidak melakukan seks bebas dan tidak menggunakan narkoba.
Selain itu, Hasto juga menegaskan bahwa tantangan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia saat ini bukan hanya stunting, tetapi masalah mental disorder juga menjadi perhatian.
Mental disorder disebut juga dengan gangguan mental atau jiwa adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis).
Baca juga: Tak Akurat Data Stunting Parimo
“Mental emotional disorder menempati urutan ke dua setelah stunting yaitu sebanyak 9,8 persen. Gangguan ini bisa ringan hingga parah, yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini termasuk melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, hingga menjalani hubungan dengan keluarga,” ujarnya.