KAHMI ; “Free Fight Competition”

  • Whatsapp
Muhd Nur Sangadji. Penulis adalah Assoc Prof Bidang ekologi manusia dan wakil ketua KAHMI Sulawesi Tengah/ Foto: istimewa

Sekarang, semua sudah selesai. Munas juga telah ditutup. Hal terbaik adalah membangun keseimbangan baru, dari belakang. Mumpung masih ada jalan. Caranya, susunlah pengurus MN Nasional dengan ketat bahkan bila perlu dominan pada keterwakilan belahan negeri Indonesia. Keterwakilan perempuan. Keterwakilan kaum ilmuwan, usahawan dan NGO. Barang kali ini, bisa membantu menyeimbangkan.

Itulah sekadar saran ke depan. Tapi, saya masih tergoda untuk melihat ke belakang. Seandainya semua kegelisahan ini telah di desain dalam IT secara afirmatif sejak semula. Kita, pasti punya presidium yang tidak di dominasi satu pihak saja. Karena, persaingan telah terjadi hanya dalam perwakilan sejenis yang telah kita kelompokan. Namun, itulah keputusan kolektif. Semuanya terjadi oleh pilihan kita pada pola demokrasi bernama “Free fight competition”. Wallahu a’lam bi syawab.

(Penulis adalah Assoc Prof Bidang ekologi manusia dan wakil ketua KAHMI Sulawesi Tengah)

Pos terkait