Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Keunggulan Penyelenggaraan Pendidikan

  • Whatsapp
Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Keunggulan Penyelenggaraan Pendidikan
Firima Zona Tanjung. Foto: Dok

Oleh Firima Zona Tanjung (Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Borneo Tarakan)

Dalam beberapa tahun terakhir, gaung Merdeka Belajar terus disosialisasikan dan diimplementasikan pada jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Tentu saja, hal ini membawa dampak yang signifikan bagi penyelenggaraan pendidikan. Salah satu dampak tersebut dapat diketahui melalui penyelenggaraan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan siswa yang variatif. Sebut saja peserta didik A, ia memiliki minat dan keterampilan yang berbeda dengan peserta didik B dan peserta didik lainnya. Karenanya, pendidik yang berperan sebagai fasilitator di dalam kelas harus mampu mengidentifikasi keberagaman tersebut dan berupaya optimal dalam memfasilitasi kebutuhan peserta didik serta memberi mereka ruang kreasi untuk menjadi pribadi yang kompeten.

Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh pendidik agar pembelajaran berdiferensiasinya lebih menyenangkan dan bermakna?

Baca juga : Jangan Abaikan Pendidikan, Pesan Wawali

Pemetaan kebutuhan belajar peserta didik. Poin pertama ini amat esensial untuk dilakukan karena berkaitan langsung dengan pengetahuan pendidik akan minat, kesiapan belajar, dan profil peserta didik. Sebagai contoh, untuk mengakomodir minat peserta didik, pendidik dapat menyebarkan angket atau melakukan wawancara, observasi, dan tes diagnostik sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini dapat membantu guru dalam penentuan konten materi, tujuan pembelajaran, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan atau profil peserta didik. Nantinya, hasil pemetaan ini akan terimplementasi dan teramati pada proses pembelajaran. Apabila pemetaan dilakukan secara saksama dengan memperhatikan minat, kesiapan belajar, dan profil peserta didik, maka sinergitas pendidik dan peserta lebih mudah terjalin dan optimal guna mencapai tujuan pembelajaran.

Variasi aktivitas pembelajaran. Poin berikutnya yang tak kalah penting adalah memberikan variasi aktivitas pembelajaran kepada peserta didik. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kegiatan yang monoton di dalam kelas justru akan menjadi pemicu kebosanan dan ketidakmenarikan materi untuk dipelajari oleh peserta didik. Karenanya, untuk mengatasi penurunan antusiasme peserta didik, pendidik harus menyiapkan aktivitas yang variatif dan kontekstual. Adapun alternatif yang dapat digunakan selama aktivitas pembelajaran berlangsung diantaranya aplikasi digital dan gamifikasi.

Pos terkait