7000 Lebih warga Parimo menganggur. Jumlah warga pengangguran di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 7.943 orang atau 2,49 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Parigi Moutong, Abdul Malik Ibrahim menyampaikan itu dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPRD setempat, Selasa (10/1/2023).
Baca juga : jumlah-pengangguran-akibat-covid-19-di-sulteng-terus-bertambah
Baca juga : akademisi-kemiskinan-dan-pengangguran-jadi-pr-utama-gubernur-sulteng-baru
Malik menjelaskan, untuk bidang tenaga kerja pada Dinas Nakertrans, berdasarkan data BPS setempat, bahwa angkatan kerja usia produktif berjumlah 252.286 jiwa. Kemudian, jumlah yang tidak bekerja dan bukan kategori pengangguran sebanyak 244.793 jiwa.
Baca juga : kurangi-pengangguran-pemuda-putus-sekolah-diberi-pelatihan
Baca juga : pemkot-palu-berhasil-turunkan-angka-penduduk-miskin-dan-pengangguran-tahun-2022
“Dari selisih tersebut kami memiliki tingkat pengangguran sebanyak 7000 Lebih Warga Parimo. Sehingga, itu yang kami jadikan acuan sebagai dasar kami dalam program kerja,” ujarnya.
Baca juga : ini-kata-wali-kota-palu-soal-pasar-tani
Menurutnya, ribuan jumlah penganguran tersebut, ke depan menjadi perhatian Dinas Nakertrans Parimo.
“Kemarin sudah melakukan konsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan terkait dengan program kami,” ungkapnya.
Setelah melakukan konsultasi tersebut, ternyata memang banyak hal yang harus dibenahi mengenai rencana pembangunan atau rencana strategis daerah ini.
Karena, dalam mengani masalah pengangguran katanya, membutuhkan perencanaan yang matang dan harus terstruktur.
“Kami menyadari dari jumlah 7 ribuan orang pengangguran kami tidak tahu itu siapa, orangnya dimana, usia mereka berapa. Makanya, akan kami petakan untuk memperjelas program kerja kami ke depan.” ujarnya.
Dia menambahkan, juga akan memetakan potensi lapangan kerja. Karena, menurutnya ada lapangan kerja lokal.
“Dan itu kami bisa melihat industri industri yang sudah berinvestasi di sini. Namun, sampai saat ini kami belum memiliki data soal itu, olehnya kami belum bisa memetakan jumlah tenaga kerja,” ujarnya.(asw/PaluEkspres)