Kementerian Pertanian (Kementan) RI merilis produksi beras di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami surplus 86.710 ton tahun 2022 dan menempatkan provinsi ini sebagai penyumbang surplus beras nasional di urutan ke-9.
“Surplus beras di Sulteng rata-rata bisa mencapai 90 ribu hingga 100 ribu ton setiap tahunnya,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Nelson Metubun, Rabu (11/1/2023) di ruangan kerjanya.
Dikutip dari laporan BPS Sulteng, produksi padi pada 2022 diprediksi mencapai 772 ribu ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan 95 ribu ton GKG atau 10,95 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 867 ribu ton GKG.
Jika potensi produksi padi pada 2022 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan mencapai 455 ribu ton, atau mengalami penurunan sebanyak 56 ribu ton atau 10,95 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 511 ribu ton.
Baca juga : INDEF: Beras Surplus 5 Tahun Terakhir, Pengamat: Ini Hasil Rintisan Andi Amran Sulaiman
Sebaliknya pada 2021 produksi padi sebesar 867 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami kenaikan 75 ribu ton GKG atau 9,74 persen dibandingkan 2020 yang mencapai 792 ribu ton GKG. Sedangkan produksi beras pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 511 ribu ton, mengalami kenaikan 44 ribu ton atau 9,43 persen dibandingkan produksi beras di 2020 yang mencapai 467 ribu ton.
Selanjutnya, produksi padi pada 2020 mencapai 792,25 ribu ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan 52,65 ribu ton atau 6,23 persen dibandingkan 2019 sebesar 844,90 ribu ton GKG.
Kemudian pada 2019, produksi padi di Sulteng diperkirakan mencapai 844,90 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 82,07 ribu ton atau 8,85 persen dibandingkan tahun 2018. Jika produksi padi pada tahun 2019 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras di Provinsi Sulawesi Tengah pada 2019 sebesar 496,16 ribu ton atau mengalami penurunan sebanyak 48,20 ribu ton atau 8,85 persen dibandingkan tahun 2018
“Dari data yang diterbitkan BPS menunjukkan produktivitas produksi beras Sulteng masih fluktuatif. Produksi tahun 2020 misalnya tercatat 475.726 ton, naik di tahun 2021 menjadi 508.940 ton. Jumlah itu turun di tahun 2022 menjadi 450.548 ton,” kata Nelson.