JAKARTA, PE – Teka-teki pengganti Dwi Soetjipto sebagai direktur utama Pertamina akan terjawab Kamis (16/3) hari ini.
Pertamina akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) yang salah satu agendanya adalah pengumuman dirut baru.
Berdasar informasi yang dihimpun, ada tiga sosok yang disebut akan menduduki posisi puncak di perusahaan minyak pelat merah tersebut.
Yakni, Dirut PTPN (Holding) Elia Massa Manik, Dirut Krakatau Steel Sukandar, dan staf khusus menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Di antara ketiga nama yang beredar, Elia paling santer diberitakan sebagai calon kuat dirut baru Pertamina. Elia mengawali karier di PT Indofood Sukses Makmur (INDF).
Setelah itu, dia bergabung dengan Suez Group hingga 2001. Elia kemudian bergabung dengan PT Kiani Kertas dan belakangan dengan PT Jababeka.
Anak kedua dari empat bersaudara itu juga pernah menjadi chief executive officer PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia sebelum memimpin PT Elnusa sebagai presiden direktur. Setelah bekerja di Elnusa, Elia memimpin perusahaan induk holding BUMN perkebunan, yaitu PTPN III.
Lulusan S-1 ITB dan mendapatkan MBM dari Asian Institute of Management Filipina itu menjabat dirut PTPN (holding) sejak April 2016.
Di perusahaan tersebut, dia melakukan restrukturisasi dengan memangkas jumlah direksi PTPN menjadi maksimal tiga orang.
Sebelum bekerja di PTPN, Elia menjadi presiden direktur PT Elnusa sejak Juli 2011 hingga 2014.
Elia dianggap sukses membawa Elnusa kembali menjadi perusahaan yang sehat setelah kasus pembobolan dana perusahaan di Bank Mega.
Ketika dicalonkan memimpin perusahaan BUMN tersebut, dia langsung menerapkan prinsip kerjanya untuk tidak dicampuri politik maupun konflik kepentingan.
Berkat refinancing dan perbaikan sumber daya manusia, Elia mampu memperbaiki kondisi keuangan Elnusa yang sempat memiliki operating cash flow negatif Rp 200 miliar.
Hingga berita ini ditulis, belum ada komentar apa pun dari Elia maupun Sukandar. Sementara itu, Budi dengan tegas menyatakan bahwa bukan dirinya sosok yang bakal memimpin Pertamina.
’’Itu rumor yang beredar saja. Enggak, lah,’’ ujar mantan dirut Bank Mandiri tersebut.