PALU, PE – Seluruh warga Nahdliyin di Sulteng, diimbau untuk melaksanakan salat gaib, atas meninggalnya Mantan Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU), Dr. KH. Hasyim Muzadi. Imbauan ini, disampaikan Ketua Tanfidziah PW NU Sulteng, H. Abdullah Latopada.
“Kita imbau kepada warga Nahdliyin Sulteng, untuk melaksanakan salat gaib, atas meninggalnya ulama kita, KH. Hasyim Muzadi, di seluruh Masjid, setelah salat Jumat besok (hari ini-red),” kata Abdullah, saat dihubungi, Kamis (16/3).
Selain itu, Abdullah juga mengimbau kepada seluruh umat Islam, untuk mendoakan salah seorang tokoh Islam dunia tersebut.
“Mari kita doakan beliau, semoga dilipatgandakan amalannya, diampuni segala kesalahannya, dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT, Insya Allah beliau khusnul khatimah,” lanjut Abdullah.
Selain itu, Abdullah juga menyebutkan, seluruh anggota Nahdliyin, mulai dari PW NU Sulteng, Muslimat NU, Fatayat NU, beserta Pemuda Anshor Sulteng, akan menggelar malam Takziah dan Tahlilan, atas meninggalnya KH. Hasyim Muzadi, selama tiga hari berturut-turut, di kantor PW NU Sulteng, Jl. Lasoso, Palu Barat.
“Kita juga akan lakukan Takziah dan Tahlilan. Seluruh warga Nahdliyin, anggota Muslimat NU, Fatayat NU, Pemuda Anshor, kumpul di sana (kantor PW NU-red), untuk Takziah dan Tahlilan selama tiga malam berturut-turut,” ujar Abdullah.
Bagi Abdullah, meninggalnya KH. Hasyim Muzadi, yang pernah maju sebagai calon Wakil Presiden RI, merupakan sebuah kehilangan, bagi seluruh bangsa Indonesia.
“Kami merasa kehilangan, kepergian seorang ulama besar, seorang tokoh nasional, tokoh Islam dunia, tokoh bagi seluruh umat beragama. Bukan hanya warga NU, tapi seluruh bangsa Indonesia juga kehilangan sosok beliau,” kata Abdullah lagi.
KH Hasyim, kata Abdullah, merupakan tokoh teladan, bagi seluruh umat beragama di Indonesia. Keteladanan tersebut, tercermin dari pribadinya, yang betul-betul mengaplikasikan apa yang telah disampaikannya.
“Beliau merupakan teladan bagi kita semua. Terutama, beliau ini tidak hanya mengucapkan apa yang disampaikan, tapi beliau juga mempraktekkan. KH Hasyim juga, sangat menghargai segala bentuk perbedaan, beliau adalah tokoh toleransi nasional, bahkan dunia,” pungkas Abdullah.