Banjir Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Parimo

  • Whatsapp
Banjir Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Parimo
Banjir Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Parimo. Lokasi persawahan di Balinggi yang rusak akibat banjir. Foto - Aswadin/Palu Ekspres

Parigi Moutong, PaluEkspres.com – Banjir Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Parigi Moutong. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mencatat ada sekitar 1.814 hektare lahan pertanian di Kecamatan Balinggi rusak akibat diterjang banjir, Senin (29/5/2023).

“Untuk Kecamatan Balinggi secara keselurhan yang terdampak banjir sekitar 1.814 hektare, itu dalam posisi tergenang. Kemudian, ada 43 hektare tertimbun lumpur dan tumpukan kayu,” kata Kepala UPTD Penyuluhan Kecamatan Balinggi, Supriadin di Parigi, Rabu (31/5/2023).

Ia berharap, pemerintah daerah setempat bisa segera membantu petani di Desa Balinggi dengan menurunkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang saat ini masih menimbun sawah mereka.

“Sehingga, proses penanaman padi berikutnya bisa terlaksana dengan baik,” harap Supriadin.

Menurutnya, lokasi sawah terdampak banjir yang terbilang paling parah, adalah di Desa Balinggi Jati, dan Desa Lebagu yang masih tergenang sekitar 300 hektare. Sedangkan untuk desa Braban dan lainya, itu hanya mengalami kerusakan dikisaran satu hingga dua hektare.

Kemudian, dua desa yang termasuk aman dalam musibah banjir tersebut, yakni Desa Suli Indah dan Desa Malakosa. Karena, tidak ada dampak fatal yang ditimbulkan.

Ia memastikan, tanaman padi yang diterjang banjir di Kecamatan Balinggi itu, tidak akan mengalami gagal tanam. Sebab menurutnya, tanaman padi pada usia tanam 19-20 hari masih bisa diupayakan untuk penanaman kembali.

“Untuk sementara ini, belum bisa kami katakan gagal tanam, karena kebiasaan kami di Kecamatan Balinggi disaat ada bencana banjir seperti ini tanaman padi yang masih berusia 19-20 hari bisa kami upayakan penaman kembali tergantung dari sarana yang ada,” ujarnya.

Olehnya, para petani di Balinggi meminta kepada pemerintah daerah segera mendatangkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang menimbun lokasi sawah mereka, seperti tumpukan kayu, lumpur, dan pasir.

“Jadi, itu permintaan mereka agar pemda segera datangkan alat berat membersihkan sawah terdampak banjir, untuk mengejar penanaman kembali,” ujarnya. (asw/PaluEkspres)

Pos terkait