Palu, PaluEkspres.com – Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr. Asrif, M.Hum mengakui pihaknya kesulitan untuk memperoleh akses masuk ke kawasan PT IMIP Morowali.
“Tahun 2022, kami berusaha masuk ke PT IMIP, tetapi tidak berhasil,” kata Dr. Asrif pada kegiatan Pemasyarakatan Program Balai Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Kota Palu, Kamis (13/7/2023) di Vila Sutan Raja Hotel Jalan Hangtua Kota Palu.
Pada kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi pemangku kepentingan dan masyarakat umum terhadapa kebijakan, kegiatan, dan produk ke-BIPA-an dalam pengembangan program BIPA di Sulteng tersebut, Asrif menegaskan akan kembali mencoba masuk ke kawasan PT IMIP pada tahun ini.
Balai Bahasa Provinsi Sulteng menurutnya, mencoba menggandeng Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi yang memiliki akses untuk bisa masuk ke kawasan PT IMIP. Langkah tersebut ia tempuh berdasarkan saran dari Disnaker Luwuk Banggai, bahwa untuk akses masuk ke kawasan perusahaan harus menggandeng Disnaker provinsi yang ditempatkan di kabupaten tersebut.
“Tahun ini kami mencoba bersama Disnaker provinsi melalui UPTD-nya karena mereka memiliki akses penuh untuk masuk ke suatu kawasan perusahaan, termasuk perusahaan tambang,” ujar Asrif.
Asrif menjelaskan, ada dua hal yang ingin ia pantau dalam kawasan PT IMIP tersebut. Pertama, apakah perintah fasilitasi bahasa Indonesia itu sudah berjalan.
Kedua, bagaimana pemartabatan bahasa negara tetap dijunjung tinggi di kawasan tersebut. Seperti, pada penggunaan papan petunjuk di gedung-gedung, serta papan informasi di kawasan perusahaan tersebut.
Sebagaimana informasi yang diperoleh lanjutnya, papan informasi di kawasan PT IMIP menggunakan bahasa asing. Padahal, perintah undang-undang, perusahaan asing pun yang beroperasi di wilayah RI, seluruh informasinya harus berbahasa Indonesia.
“Dua perkara itu akan kami lihat, mendesain waktu untuk bisa ke sana. Ketika ada persetujuan, baru akan kami ke sana,” ujarnya.
Tidak hanya Morowali yang jadi agenda kunjungan Balai Bahasa Provinsi Sulteng. Kabupaten lainnya yang memiliki perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing akan dikunjunginya.