40 Guru SD di Tolitoli Ikuti Penyuluhan Bahasa Indonesia

  • Whatsapp
40 Guru SD di Tolitoli Ikuti Penyuluhan Bahasa Indonesia
Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Kabupaten Tolitoli dilaksanakan oleh Balai Bahasa Sulteng, 17—19 Juli 2023. Foto: Istimewa

Tolitoli, PaluEkspres.comBalai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah melalui KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Kabupaten Tolitoli. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 17—19 Juli 2023. Pembukaan dilaksanakan pada hari Senin, 26 Juni 2023 di Hotel Mitra Utama, Jalan Malatuang, Kabupaten Tolitoli.

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah terus melakukan upaya peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia di Sulawesi Tengah. Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Oleh sebab itu, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Kabupaten Tolitoli. Kegiatan ini diikuti oleh 40 guru SD se-Kabupaten Tolitoli dengan harapan ilmu yang diperoleh akan diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga para pelajar juga dibekali oleh ilmu untuk berbahasa Indonesia secara baik dan benar sejak kecil.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli, Usman, S.E., M.M., M.H. Usman memberikan apresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah yang telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli untuk meningkatkan kompetensi guru-guru SD dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Usman menyampaikan bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga alat berpikir kritis. Bahasa merupakan tanda seseorang memiliki karakter yang baik, otak yang pintar, dan hati yang beriman.

“Oleh sebab itu, diharapkan guru-guru yang terpilih untuk menjadi peserta penyuluhan dapat mengikuti kegiatan secara penuh dan aktif,” kata Usman.

Pesan serupa disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Asrif, M.Hum. Asrif menekankan betapa pentingnya peningkatan berbahasa Indonesia bagi kalangan guru SD. Sekolah dasar adalah tempat bagi generasi muda membangun pondasi ilmu, termasuk ilmu kebahasaan.

Oleh sebab itu, guru-guru SD merupakan sasaran utama dalam penyuluhan karena mereka adalah orang-orang yang memberikan ilmu pengetahuan dasar kepada generasi muda.

“Jika guru SD memakai bahasa Indonesia dengan buruk, maka pelajar yang dididik pasti sulit berbahasa Indonesia dengan baik dan benar,” imbuhnya.

Asrif berharap kegiatan ini dapat membangkitkan semangat guru-guru untuk mengutamakan bahasa Indonesia dalam pembelajaran agar para pelajar menjadi generasi muda yang dapat memartabatkan bahasa Indonesia.

Dalam kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Kabupaten Tolitoli, peserta diberikan ilmu yang mendalam mengenai ejaan yang disempurnakan (EYD), bentuk dan pilihan kata, tata kalimat, dan tata paragraf.

Lima narasumber dari tiga lembaga hadir di dalam kegiatan ini yaitu Syahari Ayu Bachtiar, S.S. dan Songgo, M.Pd. dari Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Yunidar Nur, M.Hum. dari Universitas Tadulako, serta Afifah Istiqomah, S.Pd., M.Pd. dan Mario, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Madako.

Diharapkan melalui kegiatan ini, guru-guru SD dapat mentransfer ilmu kebahasaan yang didapatkan kepada siswa-siswi yang dididik agar terbentuk generasi muda Tolitoli yang bangga berbahasa Indonesia secara baik dan benar. (bid/paluekspres)

Pos terkait