Kami Belajar dari Maria…

  • Whatsapp

“Sebagai pribadi saya berduka dengan kematian adik saya dengan cara tragis. Tetapi dengan religiusitas saya,  saya memahami ada misteri  Tuhan atas kepergiannya.” Pastor juga mengatakan, sebenarnya dia merasakan bahwa pada suatu saat Maria akan pergi lebih dahulu.

Mengingat curhatan Maria tentang rumah tangganya. “Saya seperti menanti hari itu kapan akan tiba,” tuturnya dalam. Pernah pula dalam mimpi doanya, pastor Tris berlutut di tanah yang kotor, namun kepalanya mendongak ke atas melihat langit yang berlapis-lapis awan. Dengan tangannya pastor menyibak awan-awan gelap itu sampai di lapisan terakhir terbuka dan cahaya terang menyilaukan mata, namun di ujung cahaya terang itu, dia melihat Maria berjalan bergandengan tangan dengan anak kecil. “Mungkin saja ini anaknya, sebab sekarang Maria sedang mengandung,” ujar Pastor Tris tegar. Pastor meyakini adiknya sudah mempertimbangkan matang sebelum mengambil konsensi terikat dalam pernikahan.

Bacaan Lainnya

Pengakuan Pastor Tris ini pulalah yang menenangkan perasaan saya, kalaupun pada akhirnya  Maria pergi dengan cara yang tragis, saya tetap “mensyukuri” dan menghormati. Sebab dia pergi dengan membawa keyakinannya. Bukankah itu yang diinginkan oleh semua  makhluk beragama, mati dalam keyakinan Aqidah iman kita..?

Di hari kematiannya, begitu banyak yang memberi penghormatan terakhir. Di hari itu saya melihat  hasil kerja ikhlas, kerja keras tanpa pamrih yang selama ini Maria lakukan. Ada banyak orang membantu, sumbangan berdatangan dari berbagai kalangan baik berupa materi maupun non materi. Mulai dari Palu hingga Jakarta dan NTT memberi perhatian kepada Maria. Tak kurang Gubernur Sulteng H Longki Djanggola bertandang khusus melihat Maria disemayamkan, di Minggu sore 19 Maret 2017.

Mengenang hidupnya yang sederhana, bersahaja, tak banyak berkata-kata, meskipun juga ada saja ceritanya yang membuat kami tertawa, tak terbayangkan akan banyak orang yang merasa kehilangan, memberi testimoni tentang kebaikannya.

Setelah tiga hari yang terik sejak kematiannya, di Senin pagi 20 Maret 2017 yang cerah Maria diterbangkan menuju tempat beristirahatnya terakhir di Kota dimana dia dibesarkan, Ruteng, NTT. Saya dapat kabar, Jenazahnya akan disambut Bupati Ruteng, NTT.

Pos terkait