“Saran masyarakat menjadi hal penting bagi Balai Bahasa untuk mengevaluasi diri,” jelas Asrif.
Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan serangkaian kegiatan inovasi, antara lain revitalisasi bahasa daerah Kaili, Pamona, Banggai, dan Saluan. Menyusun kamus Bahasa Kaili Tara—Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Kulawi—Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Taa—Bahasa Indonesia, menerbitkan 32 buah buku bahan bacaan anak berbahasa daerah, majalah berbahasa daerah, majalah berbahasa Indonesia, dan sejumlah kegiatan kreatif lainnya. (bid/paluekspres)