Parimo, PaluEkspres.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) berupaya akan menuntaskan anak putus sekolah setiap tahunnya.
“Jadi prioritas kami dari tahun ke tahun akan menuntaskan anak putus sekolah,” kata kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar, Dikbud Parimo, Ibrahim di Parigi, Senin (29/1/2024).
Menurut Ibrahim, target untuk menuntaskan anak putus sekolah tidak terlalu signifikan. Sebab, hal tersebut, disesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada.
“Target kami itu sebenarnya tidak terlalu signifikan. Pastinya, target disesuaikan dengan jumlah anggaran yang kita miliki,” ujarnya.
Meski demikian kata dia, kekurangan anggaran tidak menjadi kendala dalam menuntaskan anak putus sekolah di daerah itu.
“Soal anggaran minim tidak menjadi kendala, yang pasti setiap tahun itu ada tetap ada kita tuntaskan,” ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat kata Ibrahim, jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong usia sekolah yang putus sekolah mencapai 17 ribu jiwa.
Namun, setelah pihaknya melakukan kroscek di Desa desa yang ada di wilayah tersebut, sehingga menurutnya ada kesenjangan dengan data yang ada di BPS.
Kesenjangan terjadi, karena BPS dimungkinkan masih menggunakan data lama atau data pada sensus beberapa tahun lalu dan tidak lagi ter-update.
“Setelah Dikbud turun ke desa desa tahun 2023, ternyata jumlah anak putus sekolah bukan 17 ribu. Jadi 17 ribu itu, ada yang sudah meninggal, ada sudah lansia, pindah domisili, bahkan ada yang tercatat belum masuk di usia sekolah,” ungkapnya.
Ia mengaku, mengenai angka anak putus sekolah di Kabupaten Parigi Moutong telah diseminarkan, di mana intervensinya selain ke pendidikan formal juga ke pendidikan kesetaraan atau non formal.
“Jadi, itu upaya upaya Dinas Pendidikan untuk menekan angka putus sekolah di daerah ini,” ujarnya. (asw/paluekspres.com)