April 2024, Seluruh Indikator Perbankan di Sulteng Tumbuh Dua Digit

  • Whatsapp
Kantor OJK Provinsi Sulteng melaksanakan kegiatan jurnalis update Perkembangan Sektor Jasa Keuangan Provinsi Sulteng, Rabu (26/6/2024), di ruang meeting utama kantor OJK Sulteng. Foto: Abidin

Palu, PaluEkspres.comOtoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah hingga April 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

Hal itu disampaikan Budi Hamdani selaku Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Provinsi Sulteng pada kegiatan jurnalis update Perkembangan Sektor Jasa Keuangan Provinsi Sulteng, Rabu (26/6/2024), di ruang meeting utama kantor OJK Sulteng.

Budi Hamdani kali ini mewakili Kepala OJK Provinsi Sulteng Triyono Rahardjo yang sedang tugas dinas luar daerah.

Melalui Budi Hamdani, kantor OJK Provinsi Sulteng menjelaskan perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada April 2024 tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan, serta pelindungan  konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.

Pada posisi April 2024 kata Budi, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif double digit secara year-on-year. Secara rinci ia menyebutkan, untuk posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp69,26 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15,36 persen yoy.

“Sedangkan, untuk penyaluran kredit sebesar Rp52,44 triliun a atau meningkat sebesar 18,43 persen secara year on year,” ujarnya.  

Selanjutnya, untuk  penghimpunan Dana Pihak Ketiga atau DPK mencapai angka Rp34,55 triliun atau meningkat  12,91 persen secara yoy.

Begitupula terkait kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio  atau LDR sebesar 151,22 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,79 persen.

Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan. Misalnya, dari sisi nilai aset tercatat sebesar Rp3,14 triliun atau sebesar 15,44 persen secara yoy.

Begitupula pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 15,70 persen yoy menjadi Rp2,80 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 25,45 persen secara yoy menjadi Rp2,07 triliun.

Pos terkait