Penyaluran Kredit UMKM di Sulteng Tumbuh 14,49% pada TW III 2024, Tercatat Rp17,54 Triliun

  • Whatsapp
Aset Perbankan di Sulteng Tumbuh 18,39 Persen, Tercatat Rp73,58 Triliun pada Oktober 2024
Kantor OJK Sulteng. Foto: Abidin

PALUEKSPRES.COM, PALU – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah, Triyono Rahardjo menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah di awal tahun 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

Perkembangan industri perbankan, terutama pada penyaluran kredit UMKM mengalami peningkatan dengan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman.

Bacaan Lainnya

Pada posisi 30 September 2024 kata Triyono, posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp17,54 triliun atau tumbuh 14,49 persen (yoy) dibanding periode yang sama pada 2023 sebesar Rp15,32 Trilun.

Secara bulanan (m to m), total penyaluran kredit UMKM melalui perbankan menunjukkan tren positif. Pada Bulan Juli 2024, penyaluran kredit UMKM tercatat Rp16,74 Triliun, kemudian pada Bulan Juli 2024 tumbuh menjadi Rp16,85 Triliun, dan pada posisi 30 September 2024 tercatat Rp17,54 Triliun. 

Kualitas NPL pada posisi 30 September 2024 masih terjaga sebesar 2,56 persen atau masih di bawah threshold 5 persen. Kualitas NPL ini menunjukkan tren penguatan sejak bulan Juli hingga September 2024. Di Bulan Juli 2024 misalnya, NPL tercatat 2,80 kemudian menjadi 2,64 lantas di Bulan September tercatat 2,56 persen. 

“Artinya, rasio kredit UMKM bermasalah di Sulteng pada level aman,” ujarnya.

Secara umum, total kredit perbankan di Sulteng pada posisi 30 September 2024, tercatat Rp57,26 Triliun atau tumbuh 23,30 persen secara year on year (yoy) dibanding periode yang sama pada 2023 sebesar Rp46,44 Triliun.

Secara bulanan (m to m), total penyaluran kredit perbankan di Sulteng juga menunjukkan tren positif. Pada Bulan Juli 2024, penyaluran kredit perbankan tercatat Rp 55,69 Triliun, kemudian pada Bulan Juli 2024 tumbuh menjadi Rp 56,60 Triliun, dan pada posisi 30 September 2024 tercatat Rp 57,26 Triliun. (bid/paluekspres)

Pos terkait