Rehab Rekon di Sulteng Berakhir, CSRRP Sukses Membangun 3.880 Unit Huntap

  • Whatsapp
Rehab Rekon di Sulteng Berakhir, CSRRP Sukses Membangun 3.880 Unit Huntap
Ketua Satgas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pascagempa Bumi, Likuefaksi, dan Tsunami di Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto, di hadapan puluhan awak media, Kamis (12/12/2024), di Hotel Aston Palu. Foto: Abidin

Palu, PaluEkspres.comKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) berhasil menyelesaikan sejumlah proyek besar dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terdampak bencana gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami pada 2018.

Kegiatan ini, yang telah berlangsung selama 4,5 tahun dengan total investasi sebesar Rp 1,99 triliun, mencakup pembangunan hunian tetap (Huntap), infrastruktur pemukiman, dan fasilitas publik, serta penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan “Build Back Better”.

Bacaan Lainnya

“Selama lebih dari empat tahun, kami telah menerapkan konsep Build Back Better dengan prinsip-prinsip utama seperti tahan gempa, desain ramah lingkungan, serta perhatian pada aspek gender dan aksesibilitas. Kami juga memastikan bahwa 90% warga terdampak bencana sudah dapat mengakses fasilitas yang memenuhi standar teknis,” kata Ketua Satgas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pascagempa Bumi, Likuefaksi, dan Tsunami di Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto, di hadapan puluhan awak media, Kamis (12/12/2024), di Hotel Aston Palu.

Ia menyampaikan, salah satu pencapaian utama dari program ini adalah pembangunan hunian tetap (huntap) dan infrastruktur permukiman yang aman serta fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat, termasuk rumah sakit, sekolah, dan kantor

Sasaran dan Hasil Kegiatan

CSRRP yang dilaksanakan di tiga wilayah utama, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala, bertujuan untuk memperkuat infrastruktur dan menyediakan hunian yang aman bagi masyarakat yang terdampak. CSRRP fokus pada ketangguhan, keberlanjutan, dan inklusivitas, program ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat pascabencana.

Dalam pelaksanaannya, program ini berhasil membangun 3.880 unit hunian tetap (Huntap), merekonstruksi 17 sekolah dan 1 universitas, serta membangun 7 fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas. Selain itu, lebih dari 51 kilometer jalan permukiman dibangun untuk memperbaiki aksesibilitas, dan lebih dari 1.000 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) dipasang untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga.

Pos terkait