Jakarta,PaluEkspres.com — Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman memutuskan mencabut Rekomendasi Pelaksanaan Munas PSTI yang yang ditandatangani oleh Sekjen KONI Pusat Ade Lukman.
Keputusan tersebut diambil Marciano Norman setelah menerima beberapa perwakilan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) seluruh Indonesia pada tanggal, 19 Desember 2024 di ruang Lukman Niode lantai sepuluh KONI Pusat.
Adapun Munas PSTI yang diteken Ade Lukman rencananya digelar 26-28 Desember 2024 di ISTC Sukabumi.
Alasan pencabutan surat Rekomendasi nomor: 1978/UMM/XII/2024 Tanggal 20 Desember 2024 adanya permohonan beberapa provinsi PSTI seluruh Indonesia.
Aspirasi Pengurus PSTI di tingkat provinsi meminta menunda pelaksanaan Munas PSTI dikarenakan tahapan persiapan munas tidak sesuai dengan mekanisme AD/ART PSTI.
Alasan kedua tidak selaras dengan mekanisme organisasi yang selama ini dilaksanakan, yaitu tahapan Rekernas untuk membentuk perangkat persiapan Munas, diantaranya pembentukan TPP, SC/OC., tata tertib yang seharusnya melibatkan seluruh pengprov PSTI yang memiliki hak suara.
Alasan ketiga rencana Munas PSTI tersebut tanggal 26-28 Desember 2024 rencana Munas PSTI bertepatan dengan hari libur nasional Natal dan Tahun Baru.
Pengurus PSTI level provinsi beralasan tidak bisa menghadiri Munas tersebut dan sangat tidak menghormati masyarakat yang akan memperingati Natal dan Tahun Baru.
PB PSTI Tetap Selenggarakan Munas?
Beredar kabar bahwa PB.PSTI tetap akan melaksanakan penyelenggaraan Munas tersebut sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
Artinya PB PSTI tidak mengindahkan KONI Pusat yang selama ini menaungi seluruh cabang olah raga prestasi di Indonesia. KONI juga selama ini menerbitkan Surat Keputusan kepengurusan cabor.
Informasi terakhir semua provinsi yang mempunyai hak suara tidak akan hadir dalam pelaksanaan Munas setelah diterbitkannya surat pencabutan rekomendasi Munas oleh KONI Pusat.
Alasan Ketua Umum PB PSTI untuk tetap nekad melaksanakan Munas sesuai jadwal adalah karena pengprov PSTI sudah terlanjur membeli tiket untuk berangkat ke Jakarta. Meskipun pernyataan alasan ini dibantah oleh sejumlah pengurus provinsi. Mereka belum memiliki tiket.