Jakarta,PaluEkspres.com – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi masyarakat dan semua penyelenggara pemilu. Mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah menyukseskan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin, mengatakan pernyataan Presiden tersebut adalah ungkapan rasa syukur atas suksesnya Pemilu. Dan ini menjadi wujud nyata kematangan warga negara Indonesia dalam berdemokrasi. Keberhasilan ini menjadi modal besar dalam upaya memperkuat konsolidasi demokrasi Indonesia di masa depan.
“Dalam konteks demokrasi dan Pemilu, Asta Cita bertujuan untuk memperkuat demokrasi substantif yang lebih mengakar, guna mewujudkan kedaulatan rakyat yang lebih nyata.” Demikian Ujang Komarudin dalam rilisnya yang diterima PaluEkspres.com Jumat (27/12/2024).
“Presiden Prabowo akan terus bekerja memperkuat konsolidasi demokrasi Indonesia sesuai dengan Visi Indonesia Maju dan Asta Cita,” kata Ujang lagi.
Keberhasilan Indonesia menggelar Pemilu Presiden dan Legislatif di Februari 2024, dengan tingkat partisipasi lebih dari 82% dari sekitar 204 juta pemilih merupakan prestasi bagi Indonesia.
Prabowo Mencatat Sejarah Sebagai Kepala Negara dengan perolehan Suara Terbanyak Dalam Pilpres di Dunia
Apalagi di tahun yang sama, Pilkada Serentak juga berjalan lancar dan aman. Kedua momentum tersebut tercatat sebagai pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Ini merupakan milestone tersendiri bagi rakyat Indonesia. Bahkan para pemimpin dunia memuji Pemilu di Indonesia, begitu masif namun partisipasi tetap tinggi. The envy of the world, istilahnya. Dunia jadi terkesima,” ujar Ujang.
Menurut laporan Economist Intelligence Unit dan Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan lebih dari 100 negara menganut sistem demokrasi, dalam berbagai bentuk dan ciri khasnya.
Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta, dengan 203.290.554 juta pemilih terdaftar, menempatkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Indonesia berada di bawah India dengan 1,4 miliar jiwa dan Amerika Serikat 340 juta jiwa.
Ujang mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mencatatkan sejarah sebagai kepala negara dengan perolehan suara terbanyak dalam Pemilihan Presiden di dunia.