Dengan perolehan 96,2 juta suara, presiden terpilih Indonesia melampaui rekor-rekor sebelumnya dari berbagai negara. Presiden 2014-2024 Joko Widodo (Jokowi) meraih 85,6 juta suara di Pemilu 2019.
Dengan pencapaian ini, Indonesia kini memegang dua posisi teratas dalam daftar pemilihan presiden dengan suara terbanyak secara global, mengukuhkan demokrasi Indonesia sebagai salah satu yang terbesar dan teraktif di dunia.
Selain Prabowo dan Jokowi, daftar ini juga mencakup beberapa tokoh dunia lainnya, seperti Joe Biden dari Amerika Serikat (81,3 juta suara pada 2020), Presiden Indonesia 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (73,8 juta suara pada 2009), Donald Trump (77,2
juta suara pada 2024), Vladimir Putin dari Rusia (76,3 juta suara pada 2024), dan Lula da Silva dari Brasil (60,3 juta suara pada 2022).
Selain Pilpres, Ada Pilkada Serentak November 2024
Selain berhasil menggelar Pilpres, Indonesia juga melaksanakan Pilkada Serentak pada November 2024.
“Kita adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Tapi untuk urusan Pilkada Serentak, Indonesia bisa dikatakan salah satu negara yang berhasil menggelar pemilihan kepala daerah secara bersamaan. Itu artinya demokrasi kita semakin matang,” kata Ujang.
Pilkada 2024 diselenggarakan di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota se-Indonesia yang melibatkan lebih dari 200 juta pemilih.
“Pilkada Serentak yang baru kita lewati, mencatat partisipasi pemilih sebanyak 71%. Angka ini masih lebih baik dibandingkan tingkat partisipasi pemilih di Pemilu Amerika Serikat yang hanya 66,9%. Padahal, Amerika Serikat sudah menyelenggarakan Pemilu sejak tahun 1789,” kata Ujang.
Secara teknis, ujar Ujang, tidak mudah bagi penyelenggara pesta demokrasi secara langsung di berbagai pelosok Tanah Air. Tercatat 435.089 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia. Setiap TPS mempekerjakan tujuh orang anggota Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), atau lebih 5 juta petugas tersebar di 435.089 TPS.
Ini belum termasuk anggota KPPS yang terdapat di luar negeri, lebih dari 12 ribu orang yang tersebar di 128 negara.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, target anggaran Pilkada Serentak 2024 yang tertuang dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), sebesar Rp37,52 triliun.