Sebagai tindak lanjut, di tahun 2017, sejumlah peneliti melakukan riset tentang bagaimana kualitas makan siang di sekolah mempengaruhi kinerja akademik siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para peneliti mendapati perbedaan pengaruh dari kualitas makan siang yang disiapkan di rumah dan oleh vendor dengan kualitas menu bervariasi. Didapat temuan pada tahun-tahun ketika sebuah sekolah menjalin kontrak dengan perusahaan makan siang sehat, para siswanya mendapat nilai lebih baik pada ujian akademik akhir tahun.
Pemenuhan makanan bergizi cukup berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan anak melalui kecerdasan, konsentrasi, dan mood yang lebih baik. Anak yang mendapatkan gizi cukup akan memiliki kemampuan belajar yang optimal dan lebih kecil kemungkinan mengalami penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Dalam Program MBG, standar gizi mengikuti Angka Kecukupan Gizi (AKG), dimana untuk sekali makan bagi setiap kelompok sasaran persentase nilai gizinya dihitung, yakni 20-25% AKG marian makan pagi dan 30-35% makan siang. Selain itu, prinsip Isi Piringku juga menjadi acuan Program MBG. Prinsip ini digunakan sebagai acuan dalam proporsi penentuan menu sebagai panduan keragaman pangan dan porsi ideal untuk setiap kali makan.
“Konsep Isi Piringku diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014, yang menekankan pentingnya membagi piring dengan porsi yang seimbang antara makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah,” jelasnya.
Standar MBG mengikuti AKG dan prinsip Isi Piringku ini menjadi perhatian utama bagi setiap SPPG dalam mendapatkan bahan baku dari hasil lokal. Semisal, karena lokasi SDN 7 Subagan dan MTSN Karang Asem berada di dekat pantai, maka disajikan lauk ikan tuna dari hasil tangkapan nelayan setempat. Begitu pula dengan tahu, terong, buah, dan susu, yang merupakan produksi atau hasil kebun
masyarakat di sana.
Mengenai kesiapan SPPG di Bali, tambahnya, harus memenuhi prosedur penyedia makanan bersertifikat halal. Dengan demikian, SPPG atau Dapur MBG Karangasem mampu melayani 18 sekolah, termasuk madrasah.
Sebanyak 2.807 porsi MBG disiapkan setiap harinya oleh 51 anggota SPPG, di antaranya 38 perempuan yang tadinya bekerja di warung dan ibu rumah tangga. (*/pco)