PEMIMPIN, SAHABAT dan PABRIK IDE

  • Whatsapp
PEMIMPIN, SAHABAT dan PABRIK IDE
HM Alwi Hamu

KORAN HARIAN FAJAR
Alwi kemudian makin menonjol jiwa Jurnalistik dan kewartawan-nya. Ia menerbitkan Harian Fajar yang kemudian menjadi koran terbesar di Indonesia Timur.
Gaya jurnalistiknya sebagai Penerbit Media sudah berubah. Bentuk perusahaan menjadi Perseroan Terbatas. Kebebasan pers juga lebih longgar. Berkat kemajuan Harian Fajar, pernah tercatat sebagai koran terbesar di luar Pulau Jawa. Dan berkat kemajuan Fajar, telah berhasil membangun Gedung perkantoran, Graha Pena setinggi 19 lantai. Saat diresmikan pada tgl 7 bulan 7 tahun 2007, Graha Pena merupakan gedung tertinggi di kota Makassar. Bahkan di luar Pulau Jawa.

KERJASAMA JAWA POS
Dalam perjalanan, Harian Fajar membangun kerja sama manajemen dengan Jawa Pos. Maka Alwi Hamu, selalu terbang kemana-mana. Ada banyak Propinsi dan kabupaten dikunjungi. Boleh dikata setiap 2 hari terbang naik pesawat lagi. Dalam suatu pertemuan, Jusuf Kalla sendiri mengaku kalah jam terbang dengan Alwi Hamu. Alwi mengajak manajemen koran yang sulit berkembang, untuk bekerja sama. Sebagai Ketua Badan Pengembangan Jawa Pos, Alwi berkeliling Indonesia. Ia menggalang kerjasama media lokal dengan Jawa Pos group . Terakhir sekitar 180 media baru diterbitkan dalam bentuk kerja sama manajemen. Kerjasama itu kemudian berkembang dengan sistem pemberitaan berjaringan. Setiap tahun manajemen media group ini selalu melakukan pertemuan evaluasi. Perkembangan menunjukan pertumbuhan yang positif dan membanggakan. Kejayaan media berjaringan ini telah berlangsung sekitar 25 tahun dan tetap jalan baik saat ini.

ERA BARU JURNALISTIK
Kini era baru di dunia pers, muncul. Para pimpinan media saat ini melakukan langkah berubah. Di Era digital ini muncul tantangan baru. Rumus ramuan yang dulu dicptakan Dahlan Iskan, yaitu media berjaringan
bersama Alwi Hamu juga ikut terdesak. Maka konsep baru diciptakan. Yaitu sistem konvergensi antara media cetak dan media elektronik dicetuskan. Konsep ini diterapkan juga di semua media Fajar group. Saat ini Fajar group sudah memiliki 25 media yang tersebar di wilayah Indonesia Timur.
Media memang sudah berubah. Media on line tumbuh bagai jamur. Bersaing ketat. Bahkan ada yang menjuluki persaingan “gila-gilaan”.Ada yang berhasil dan lebih banyak yang jalan ditempat bahkan tertatih-tatih. Inilah yang disebut “hidup enggan mati tak mau” telah dialami banyak media cetak. Tapi bagi generasi penerus Fajar, sangat konsekuen dengan ide baru ini. Generasi baru penerus di Fajar, tetap bertahan dengan ide “konvergensi media”. Gaya Alwi Hamu yang selalu mencari “jalan keluar” bisa mengatasi kesulitan di era baru jurnalistik ini. Gaya yang pantang menyerah dengan banyak akal, menjdi senjata yang ampuh. Yang jelas para pencari berita, yang pernah bernaung di bawah “payung” Alwi Hamu, ada juga yang mulai berpikir jalan pintas. Mencari dunia baru dalam melanjutkan karirnya. Namun semangat baru yang muncul di generasi pelanjut tetap jalan dan membuahkan hasil.

Pos terkait