Jakarta, PaluEkspres.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Offi ce (PCO) Hariqo Wibawa Satria mengatakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merupakan titik awal. Dari sinilah masyarakat diajarkan untuk mengubah pola pikir tentang upaya menjaga kesehatan.
“Program CKG itu titik start menuju merdeka dari penyakit. Dari sini masyarakat akan muncul kesadaran untuk terus menjaga kesehatan,” kata Hariqo, Senin (11/8).
Hariqo berharap, dengan CKG, setiap bertambahnya usia Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, bertambah juga jumlah warga Indonesia yang merdeka dari sakit.
Untuk mewujudkan hal itu, Pemerintahan Presiden Prabowo telah menjalankan program-program prioritas yang komprehensif dan berkesinambungan. Mulai dari CKG, Stop TBC, revitalisasi RSUD, hingga tunjangan khusus bagi para dokter spesialis di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Saat ini, kata Hariqo, meski Indonesia sudah berusia 80 tahun, namun belum sepenuhnya lepas dari beban penyakit. Penyakit membuat beban keuangan dan sosial masyarakat semakin berat.
Di Indonesia, angka harapan hidup saat ini berada di kisaran 73 hingga 74 tahun. Risiko penyakit masih menjadi beban besar yang menggerus produktivitas tenaga kerja dan menekan laju Produk Domestik Bruto (GDP).
Studi menunjukkan kehilangan produktivitas akibat penyakit–melalui ketidakhadiran kerja, menurunnya kinerja, hingga pensiun dini–telah mengurangi sekitar 6,5 persen GDP pada 2015. Persentase itu diperkirakan meningkat menjadi 7,2 persen pada 2030 apabila dibiarkan.
Beban ini diperparah oleh kerugian ekonomi akibat rokok yang pada 2019 mencapai Rp 184 triliun hingga Rp 410 triliun (setara 1,16 persen hingga 2,59 persen GDP). Biaya obesitas sekitar Rp 368 triliun serta hilangnya produktivitas akibat penyakit tropis seperti leptospirosis senilai lebih dari US$ 2,8 miliar per tahun.
“Data ini menegaskan bahwa investasi di bidang kesehatan bukan sekadar pengeluaran sosial, melainkan modal ekonomi yang strategis,” kata Hariqo.
Hariqo mengatakan banyak anak Indonesia yang mengalami diabetes, obesitas, hingga sakit gigi karena kurang informasi dan edukasi. Kesehatan mata anak juga banyak terganggu karena penggunaan gawai yang berlebihan.






