Hal tersebut, menurut Fahmi, bertolak belakang dengan pemilih Anies-Sandi yang sudah mantap dengan pilihannya.
Hal ini terjadi karena pemilihnya banyak yang menginginkan gubernur baru karena tidak puas dengan gubernur saat ini, dan juga program-program yang ditawarkan Anies-Sandi.
“Seperti di antaranya OK OCE dan KJP Plus dianggap dapat menjadi solusi permasalahan di Jakarta,” pungkasnya.
Survei sendiri dilakukan mulai 4 s/d 11 April 2017 Dengan mengambil sample/responden sebanyak 1421 dari Masyarakat Jakarta yang memiliki Hak pilih pada pilkada DKI Jakarta putaran Ke dua nanti.
Sample dipilih secara random di 5 Kota Madya dan 1 Kabupaten di Jakarta dengan mengunakan teknik multistage random sampling.
Mengunakan Margin of error +/- 2,6 % dan tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan instrumen kuesioner yang sudah disiapkan para surveyor Indonesia Development Monitoring.
(Fajar/PE)