PALU EKSPRES, PALU – Aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Palu mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) dari Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI. Bimtek bertujuan mengarahkan alur pikir dan pola pikir program pembangunan daerah sesuai visi-misi.
Empat pejabat Lemhanas yang hadir memberi materi antara lain, Deputi pemantapan nilai-nilai kebangsaan Dedy Yulianto. Tafrop Bidang Geopolitik dan Strategi, E Imam Maskudi SE. Tenaga Profesional Bidang Kewaspadaan Nasional Mayjen TNI (Purn) Dr I Putu Sastra Wingarta S IP M Sc. Fasilitator Bidang Pelatihan Utama, Dr Silverius Sonny Y Soeharso MM P Si.
Bimtek dengan tema perubahan pola dan alur pikir ASN melalui revolusi mental menuju pemerintahan yang baik itu diikuti seluruh pejabat Eselon II, Selasa (18/4) di Swis Bell Hotel Palu.
Walikota Palu Hidayat menyebutkan, dirinya ingin seluruh pejabat Eselon II matang dalam menyusun dan merencanakan program kegiatan pembangunan.
“Karena itu kami menggelar Bimtek dengan mendatangkan pejabat Lemhanas,”kata Hidayat.
Hidayat mengatakan, perlu ada suatu penyeragman alur pikir seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Sehingga nantinya, OPD tidak berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan program kegiatannya serta tidak setengah-setengah melaksanakan program itu.
“Saya melihat ada ego masing-masing dari OPD kita. Akhirnya program itu tidak terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. Hasilnyapun tidak tuntas seperti yang kita harapkan,”ujarnya.
Karena itu, dengan Bimtek, pejabat eselon dua ini akan mendalami alur pikir dan pola pikir dalam melaksanakan pembangunan yang mengacu pada visi-misi. Bahwa dalam merencanakan suatu program harus menggunakan alur dan pola pikir yang tepat.
“Contohnya begini, misal kita membeli sebuah bunga. Bunga ini mau ditanam dimana, siapa yang merawat. Sehingga dalam menjalankan program itu tuntas. Siapa mengerjakan apa,”terangnya.
Melalui metode alur dan pola pikir, Hidayat berharap kedepan program pembangunan dapat berjalan sinergi dan terkoordinasi dengan baik.
“Kami ingin dinas tidak jalan sendiri-sendiri. Maka setelah buat alur pikirnya, kemudian buat lagi polanya,”pungkasnya.