PALU EKSPRES, JOHOR – Mohamad Thaqif Amin Mohd Ghadaffi tewas mengenaskan kemarin (26/4). Kaki bocah 10 tahun itu sempat diamputasi karena membusuk setelah dicambuk menggunakan slang air oleh asisten pengawas di sekolah Maahad Eahfiz al-Jauhar di Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Namun, nyawanya tetap tidak terselamatkan.
’’Kasus ini digolongkan dalam pembunuhan,’’ ujar Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar. Pelaku masih berusia 29 tahun dan mempunyai catatan kriminal. Pada 2014 dia pernah dihukum 30 bulan penjara karena mencuri. Dia sudah ditangkap pada Sabtu (22/4).
Pelaku mencambuk Thaqif dan 14 teman sekelasnya pada 24 Maret. Sebab, mereka dinilai terlalu ramai. Akibat cambukan itu, kaki Thaqif menjadi infeksi. Dia baru dibawa ke rumah sakit pada 19 April. Dua kakinya tidak bisa diselamatkan dan harus diamputasi sebelum infeksinya menjalar. Dokter juga berencana mengamputasi tangan kanannya. Namun, dia masih dalam kondisi koma.
Berdasar buku harian yang ditulis oleh Thaqif, jika ada satu siswa yang salah, semua siswa dalam satu kelas akan dihukum. Karena itu, kadang-kadang ada anak yang meminta dipukul saja dulu sebelum tidur. Dengan begitu, ketika ada temannya yang ramai saat waktunya tidur, anak yang dipukul duluan tersebut tidak perlu mendapatkan hukuman lagi. Jadi, dia bisa tidur nyenyak sebelum bangun pukul 03.00 untuk salat malam.