Nihad adalah satu dari 6800 Yazidis yang telah ditangkap untuk menjadi budak seks maupun pejuang versi ISIS.
Sebuah penelitian dari London School of Economics menemukan 9900 Yazidis terbunuh atau diculik selama Agustus 2014. Diperkirakan 3100 Yazidis yang terbunuh itu, hampir setengahnya dieksekusi oleh tembakan, pemenggalan kepala atau dibakar hidup-hidup. Yang lainnya meninggal karena luka-luka, kelaparan dan dehidrasi saat pengepungan di Gunung Sinjar. Sementara lebih dari sepertiga dari mereka yang diculik masih dalam status hilang.
Nihad kini lebih berani dan terbuka dengan dunia. Meskipun stigma Nihad tak bisa lepas dari label budak seks ISIS, dia berkomitmen untuk mengatakan kepada dunia tentang apa yang dia dan rakyatnya alami.
“Saya ingin semua orang membayangkan penderitaan yang kami alami. Saya ragu bisa pulih selamanya dari trauma. Namun terlepas dari semua kesulitan yang saya derita, saya telah memutuskan untuk melanjutkan hidup dan ingin sukses meski kesedihan di dalam diri ini begitu dalam,” kata Nihad.
Dia berharap akhir tahun ini semua urusan perlindungan bisa diselesaikan dan dia bisa segera memulai hidup baru di Australia. Nihad masih berambisi menyelesaikan pendidikan, kembali ke tujuan sebelum ISIS menghitamkan hidupnya.
“Saya ingin pergi ke sana, melanjutkan semua, untuk menjadi guru,” itu cerita Nihad.
(adk/jpnn)