PALU EKSPRES, PALU – Pemerintah pada tahun 2017 ini, mulai memantapkan fasilitas bagi para penyandang disabilitas, untuk ikut serta dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Hal ini diungkapkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI, Prof Dr. Muhammad Nasir, dalam keterangan persnya, mengenai pelaksanaan SBMPTN 2017, di gedung Rektorat Universitas Tadulako (Untad), Selasa (16/5).
Data dari Kementerian Ristek Dikti menyebutkan, dari total 797.738 peserta SBMPTN nasional, sekira sebanyak 263 peserta merupakan penyandang disabilitas. Masing-masing tuna netra sejumlah 72 peserta, tuna rungu 103 peserta, tuna wicara 21 peserta dan tuna daksa 67 peserta.
“Pemerintah mulai sangat memerhatikan, fasilitas terhadap penyandang disabilitas. Perhatian ini, sebenarnya telah tiap tahun kita laksanakan. Intinya, kita tidak ingin kejadian tiga tahun yang lalu terulang, ada kejadian peserta disabilitas yang kesulitan mengakses lantai lokasi ujian. Sekarang, semuanya sudah bisa masuk ruangan masing-masing,” ujar M Nasir.
Salah satu bentuk pelayanan maksimal, yang diupayakan oleh panitia, dalam memfasilitasi penyandang disabilitas, pada tes SBMPTN, adalah dengan menyediakan dua orang pengawas atau pendamping khusus, bagi para peserta yang menyandang tuna netra.
Dua pendamping tersebut, masing-masing memiliki tugas untuk membacakan soal ujian, dan menuliskan jawaban peserta tersebut.