PALU EKSPRES, PALU -Maharani Makmur Utama (MMU), perusahaan penyedia armada taxi di Kota Palu, tak henti meningkatkan pelayanan di sektor angkutan bagi masyarakat Sulteng.
Perusahaan tersebut tengah mengancang-ancang menyediakan sekira 50 unit armada taxi lagi dalam waktu dekat.
Direktur Utama MMU, Hj Murni Khairul Buhari (50) mengatakan penambahan armada dilakukan melihat tingginya permintaan pelayanan taxi seiring perkembangan kota Palu yang tingkat mobilitas masyarakat dan pendatangnya mulai tinggi.
“Akhir tahun ini, kami berencana menambah armada lagi di Kota Palu,” ujar Hj Murni kepada Palu Ekspres disela-sela kegiatannya berolahraga di Lapangan Vatulemo, Jumat pagi, 19 Mei 2017.
Saat ini ada 30 armada yang bergerak melayani pelanggan di kota Palu setiap harinya. “Alhamdulillah, kami bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar pemilik taxi dengan nomor hunting 0451-445 445 ini.
Isteri dari H Khairul Buhari, mantan Kacab NV Hadji Kalla Palu ini, bersyukur kehadiran taxi MMU bisa membantu masyarakat akan angkutan. Tak hanya itu, perusahaannya yang beralamatkan di Jalan Sisingamangaraja tersebut, telah ikut membantu pemerintah Sulteng membuka lapangan kerja bagi masyarakat Palu dan sekitarnya. Karena dari 30 armada taxi saja sudah mempekerjakan 30 sopir. Setidaknya ada 40 karyawan termasuk bagian administrasi dan sopir pengganti yang menggerakkan perusahaan tersebut.
“Ya, itu salah satu yang kami syukuri. Karena bisa menyediakan lapangan kerja,” tandasnya ibu seorang puteri yang calon dokter itu. Baginya, hidup harus memberi manfaat bagi orang lain, tak hanya untuk diri sendiri.
Selain taxi, MMU juga melayani rental mobil dengan instansi dan perusahaan lainnya. Dengan jangka waktu tertentu. Meskipun tidak menjadi bisnis utamanya, namun Hj Murni mengaku ada beberapa armada mereka yang dikontrak selama setahun oleh perbankan.
“Kami melayani rental bila ada permintaan baru dari instansi dan dibuatkan kontrak dengan jangka waktu tertentu,” ujar ibu dari puteri bernama Maharani ini.
Menurut Hj Murni, naik turun dalam perusahaan itu biasa. Tetapi perempuan kelahiran Barru, Sulsel yang lebih memilih tinggal di Palu ini, optimistis bahwa sektor angkutan masih memiliki ceruk pasar yang terbuka lebar.