PALU EKSPRES, JAKARTA – Bom panci yang diduga dilakukan oleh dua orang pelaku meledak di Terminal Kampung Melayu, Jakarta mengakibatkan 10 orang mengalami luka-laka.
Dewi Sunarti, salah seorang orang tua korban menuturkan, anaknya Nugroho Agung Laksono saat di kejadian berada di Terminal Kampung Melayu. Ketika itu anaknya sedang istirahat sembari meminum es. Namun ketika sedang enak-enaknya menikmati es, tiba-tiba terjadi sebuah ledakan dengan getaran sangat hebat.
Lantas, kata Dewi, anaknya yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir Kopaja 612 dengan jurusan Kampung Melayu-Ragunan itu melihat ke lokasi kejadian. Di sana terlihat ada polisi yang terkapar.
Lalu ketika hendak membantu polisi dengan memanggil warga sekitar, tiba-tiba terdengar lagi suara ledakan yang tak kalah hebatnya. “Kuping Agung pun sampai sakit karena ledakan tersebut sangat kencang,” tutur Dewi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Kamis (25/5).
Merasa keadaan sudah mencekam, Agung pun melarikan diri. Sayang upayanya itu tidak bisa dilakukan, karena kakinya terasa berat. Saat dilihat ternyata kaki sudah terluka parah dan berdarah akibat terkena serpihan.
“Dia naik angkot minta dianterin ke RS Budi Asih tapi sopir angkot tidak mau, lalu Agung pergi ke warung kakaknya belum sampai warung Agung sudah pingsan,” ujar Dewi.
Beruntung, sambung Dewi, ada tukang koran datang menyelamatkan anaknya yang berusia 18 tahun itu. Informasi dari tukang koran itu, Agung pingsan di jalan saat diselamatkan. Akhirnya tukang koran itu membawa Agung itu ke RS Premier. “Luka di kaki seperti terbakar,” katanya.
Dewi juga mengaku tidak mengetahui pelaku teror itu siapa. Lantaran pada saat itu hanya mendengar ledakan dan langsung melihat ada polisi terkapar di lokasi.
Sekadar informasi lima orang dinyatakan tewas akibat bom tersebut, tiga orang dari aparat kepolisian dan dua dari terduga pelaku yang melakukan bom bunuh diri. Sementara luka-luka berjumlah sepuluh orang, lima orang polisi dan sisanya adalah warga sipil.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, bom itu berjenis bom panci yang diketahui isi di dalamnya ada paku dan gotri. Temuan di lapangan panci itu dibeli pelaku di mini market kawasan Padalarang, Jawa Barat. Itu diketahui karena ada struk pembelian panci di salah satu saku pelaku.