Tidak Ada Sejarahnya Madrasah Mengajarkan Kekerasan

  • Whatsapp
Abdullah Latopada

PALU EKSPRES, PALU – Sepanjang sejarah pendidikan madrasah di Indonesia, khususnya di Sulteng. tidak pernah ada madrasah, yang mengajarkan tentang kekerasan, terutama yang berkaitan dengan paham keagamaan.

Penegasan ini, disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Abdullah Latopada, pada acara penandatanganan kesepakatan bersama, antara pihak Kemenag Sulteng dengan Polda Sulteng, terkait sinergitas Polri dan Stakeholder, dalam mewujudkan Binkamtibmas terhadap pelajar Madrasah Aliyah (MA) di Sulteng, di aula Asrama Haji Palu.

Bacaan Lainnya

“Di madrasah ini kita ajarkan Islam yang rahmatn lil alamin, yakni Islam yang mengayomi semua kelompok paham kecuali paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Dan tidak ada sejarahnya, di madrasah mengajarkan kekerasan apalagi kebencian,” kata Abdullah.

Secara umum, Abdullah juga menegaskan, bahwa dalam Islam, tidak dikenal ajaran tentang kebencian.
“Kalaupun ada didengar di media-media, itu bukan ajaran Islam,” imbuhnya.

Ia menyebutkan, ajaran Islam dalam bermasyarakat, telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, melalui konstitusi Madinah, atau piagam Madinah. Yang pada saat itu, Nabi Muhammad menjadi pemimpin, bagi semua golongan dan agama di Madinah.

“Maka kita berdasarkan seperti itu, Rasulullah luar biasa sebagai pemimpin waktu itu. Ini yang mau kita terapkan, Islam yang bisa menghargai eksistensi orang lain, bukan Islam yang mencaci maki dan mencela satu sama lainnya,” ujarnya lagi.

Terkait dengan sinergi yang dibangun bersama pihak Polda Sulteng, Abdullah menyebutkan, bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk, dari peran Kementerian Agama, khususnya madrasah dalam menjaga stabilitas keamanan bangsa dan negara.

“Kalau Polda, penanggung jawab masalah pengamanan dari segi hukum, dan sebagainya, maka kita penanggung jawab dari segi akhlaknya. Olehnya, dalam pembentukan akhlak ini, kita memulai dari madrasah. Nantinya, dari madrasah-madrasah, mereka yang akan menunjang dan memberikan pemahaman-pemahaman, baik nilai-nilai beragama, maupun nilai berbangsa dan bernegara,” tandasnya.

(abr/Palu Ekspres)

Pos terkait