Tak Terpengaruh Isu Inflasi, Pasar Ramadan Tetap Padat Pengunjung

  • Whatsapp

“Kebetulan juga memang saya punya pelanggan tetap,”ujarnya. Namun untuk menyediakan stok jualan, Prawoto menyesuaikan cuaca yang terjadi. Jika sedang panas dia membuat es hingga empat termos dan mengurangi forsinya jika cuaca mendung sampai hujan.

“Kalau lagi waktu-waktu hujan stok es saya kurangi. Menu lainnya yang ditambah,”jelas Prawoto. Kepada Palu Ekspres, Prawoto juga mengaku tidak mengetahui adanya isu ekonomi yang disebut inflasi.

Bacaan Lainnya

“Yang saya tau memang harga bawang putih yang lagi naik akhir-akhir ini,”tandasnya.

Berbeda Prawoto berbeda pula Maspa. Maspa juga pedagang yang telah ikut berjualan dalam tenda ramadan sejak pertama kali digelar 13 tahun silam.

Kepada Palu Ekspres Maspa menyebut tidak pernah merugi berjualan kue. Meski kadang kue jualan tidak habis terjual. “Kalau ada sisa itu pasti. Tapi modal sudah kembali bahkan untung. Sementara sisa kue kita bagi tetangga dan ke masjid untuk berbuka,”beber Maspa.

Keseringan adanya kue jualan yang tersisa menurutnya bukan karena menurunnya jumlah pengunjung. Melainkan karena banyak pelanggannya yang berpindah tempat membeli ke tempat lain.

Namun menurutnya itu terjadi lantaran pemindahan lokasi tenda ramadan yang sebelumnya dipusatkan di seputar Kantor Walikota Palu.

“Semenjak lokasinya pindah banyak pelanggan yang pergi. Utamanya pelanggan pegawai,” pungkasnya. Memasuki hari ke 16 ramadan, antusias pengunjung di tenda ramadan tetap saja memadati lokasi itu.

(mdi/Palu Ekspres)

Pos terkait