Pusbang DePSA Untad Gelar Pelatihan Deradikalisasi Perdana

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA) Universitas Tadulako (Untad), menggelar Pelatihan Deradikalisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Sosio-Akademik perdana, di salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu 5 Agustus 2017. Pelatihan ini diikuti sekira 200 mahasiswa Untad, yang terseleksi dari tiap-tiap Fakultas dan Jurusan

Rektor Untad, Prof. Dr. H. Muh. Basir Cyio dalam sambutannya mengingatkan kembali, hadirnya Pusbang DePSA sebagi lembaga yang berperan dalam bidang deradikalisasi di lingkungan kampus Untad, berangkat dari isu nasional dan perhatian Presiden serta Menteri Ristek Dikti, yang menilai kampus sebagai sasaran pengembangan paham yang bersifat radikal.

Bacaan Lainnya

“Olehnya, kampus diwajibkan untuk mengambil bagian untuk kepentingan itu. Nah, tentu setiap kampus memiliki treatmen yang berbeda, tetapi intinya bagaimana meminimalkan paham-paham radikalisme itu, agar tidak menjalar dan bisa menjadi benih-benih, yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” jelas Rektor.

Selain itu, pelatihan deradikalisasi oleh Pusbang DePSA Untad tersebut, lanjut Rektor lahir dari hasil analisa bahwa paham-paham radikal, berpotensi masuk dan tumbuh di dalam kampus, melalui tokoh-tokoh atau pemimpin lembaga-lembaga kemahasiswaan.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa, mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan deradikalisasi tersebut, nantinya akan menjadi benteng utama Untad, untuk menangkal paham-paham radikal. Karena salah satu syarat nantinya, bagi mahasiswa yang akan menjadi pemimpin lembaga kemahasiswaan, adalah yang telah lolos pada pelatihan deradikalisasi.

“Kami membaca, bahwa ternyata paham-paham ini kalau mau masuk kampus, melalui tokoh-tokoh pemimpin lembaga-lembaga kemahasiswaan. Karena itu, kita mengkader mahasiswa ini agar ke depan, yang duduk di lembaga-lembaga kemahasiswaan adalah mereka yang sudah kita beri penguatan, sehingga mereka menjadi benteng utama Untad, agar jika ada paham-paham radikal di tangan-tangan mereka lah yang akan menangkal itu,” ujarnya lagi.

Rektor juga menekankan, mahasiswa yang mengikuti pelatihan tersebut, adalah mereka yang telah diseleksi oleh jurusan dan fakultas masing-masing, dan memiliki dasar-dasar akademik yang baik. Hal ini, dimaksudkan agar ke depannya, mahasiswa yang mahir dalam berorganisasi tidak akan melupakan sisi akademiknya.

Pos terkait