PALU EKSPRES, PARIGI – Tanaman kelor yang baru-baru ini jadi ikon jualan saat Kabupaten Parigi Moutong menjadi peserta pada Festival Indonesia Jilid 2 di Hermitage Garden Kota Moscow Rusia pada bulan Agustus lalu, menjadikan tanaman tersebut bakal menjadi produk unggulan di Kabupaten Parigi Moutong.
Direktur Pendayagunaan SDA dan TTG Kemendes PDTT Suprapedi mengatakan, jika melihat belakangan ini di Kabupaten Parigi Moutong akan ada investasi di bidang investable (sesuatu yang bisa diinvesatasikan) terkait dengan tanaman kelor.
“Olehnya itu nantinya, jika pak gubernur dan pak bupati membuat suatu program besar terkait dengan tanaman kelor, ini mohon ibu bapak dukung supaya nanti ini menjadi produk unggulan daerah khusunya di Kabupaten Parigi Moutong,” kata Suprapedi usai membuka pameran TTG, Senin (25/9).
Tanaman kelor katanya, memiliki banyak market yang diperlukan di seluruh Indonesia maupun di dunia. Kemudian jika melihat tanaman itu, sepertinya tidak memilik manfaat karena kelor tersebut hanya digunakan pada orang yang meninggal dunia. Namun bukan seperti itu, tanaman tersebut banyak memiliki zat aktif dan kandungan kalium pada tanaman kelor tiga kali lipat dari buah pisang.
“Seperti inilah contoh-contoh bagaimana SDA yang baik dan bisa digunakan untuk mendorong atau meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di desa-desa,” tuturnya
Di Provinsi Sulawesi Tengah katanya, dengan SDA yang sangat melimpah, harus punya sesuatu yang kreatif dan inovatif sehingga bisa diexplor. Demikian juga kata dia, dengan masalah jaringan pemasaran yang selama ini menjadi kendalanya, harus didampingi agar bisa mendapatkan solusinya.
“Jika inovatif dan kreatifiti punya tingkat keunggulannya itu 40 persen dan jarigannya ada 30 persen, artinya jika dua hal ini dikuasai, maka 70 persen ekonominya akan bisa menjadi lebih membaik,”katanya.
(mg4/Palu Ekspres)