PALU EKSPRES, JAKARTA – Disfungsi ereksi atau lemah syahwat adalah hal yang umum pada pria berusia di atas 55 tahun, namun kondisi ini juga dapat terjadi pada pria di segala umur.
Namun berapa pun usianya, disfungsi ereksi bukanlah kabar yang baik. Ia adalah pertanda sesuatu yang lebih buruk, lebih buruk dari sekedar urusan ranjang.
Sebab itu, mereka yang mengalami gangguan ereksi sangat dianjurkan untuk memeriksakan kondisinya.
“Seiring usia, kondisi tubuh Anda dapat berkontribusi pada disfungsi ereksi, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan hormon dan pengerasan di pembuluh darah arteri,” kata Ridwan Shabsigh, M.D., direiktur divisi urologi di Maimonides Medical Center.
Pria yang juga profesor di Collumbia University di NYC itu juga menyebutkan bahwa mereka yang kerap mengandalkan obat-obat tertentu dalam hidupnya dapat berimplikasi pada kemampuannya untuk mendapatkan ereksi yang sehat.
Tidak cuma itu, disfungsi ereksi juga bisa menjadi tanda awal dari sesuatu yang jauh lebih serius.
“Kami mulai mengerti bahwa orang-orang ini memiliki masalah psikologi dan tahap awal dari penyakit kardiovaskuler,” jelas Dr. Shabsigh menambahkan bahwa kondisi ini juga bisa dipicu oleh diabetes. Penyebabnya adalah kerusakan saraf dan penyempitan arteri pada penis.
Pernyataan tersebut juga dikuatkan oleh data miliki National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases yang memperkirakan setidaknya 35 -50 persen pria yang menderita diabetes mengalami kondisi tersebut.
(ruf/fajar)