Bantah Ingin Jadi Menteri, Mengaku Lebih Seru Jadi Wartawan

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Jurnalis Senior Najwa Shihab menekankan dirinya akan terus menggeluti profesi sebagai wartawan. Menurutnya, menjadi seorang wartawan lebih seru dibandingkan harus menjadi seorang pejabat negara. Hal ini sekaligus menjadi klarifikasi, terkait gosip dirinya akan diangkat sebagai Menteri dalam Kabinet Presiden Joko Widodo.

“Saya merasa, jauh lebih seru jadi wartawan dibanding jadi pejabat pemerintah. Saya merasa profesi wartawan, apalagi di Indonesia, merupakan profesi yang paling menggairahkan. Jadi mohon maaf kepada Ibu Khofifah (Mensos-red), kepada Pak Muhadjir (Mendikbud-red) dan Ibu Susi (Menteri KKP-red), boleh saja pekerjaannya seru, tapi saya berani jamin lebih seru jadi wartawan di Indonesia, dibandingkan jadi pejabat di negeri ini,” jelas Najwa, saat menerima pertanyaan dari moderator, pada acara Meet and Greet with Najwa Shihab, yang digelar di Auditorium Universitas Tadulako, Kamis 2 November 2017.

Bacaan Lainnya

Meski telah berhenti dari Metro TV, Najwa mengaku saat ini ia terus melanjutkan pekerjaannya sebagai jurnalis, termasuk dalam membawakan acara “Mata Najwa” dengan memanfaatkan media sosial seperti youtube.

“Saya berhenti di Metro TV tetapi tidak berhenti menjadi jurnalis, setelah 17 tahun rasanya tidak mengapa kalau kita ingin mencoba rumah yang baru. Kini manfaatkan platform media sosial, untuk pekerjaan-pekerjaan jurnalistik,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, gosip seputar dirinya yang akan dijadikan sebagai menteri, berawal dari saat dirinya ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional, serta banyak membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Amanat tersebut, mengharuskan dirinya sering datang ke Istana Negara untuk berkoordinasi dengan beberapa pejabat negara, di antaranya dengan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki terkait kampanye membaca nasional.

“Pembicaraannya, soal bagaimana melibatkan banyak sektor untuk kampanye membaca, apa yang bisa dilakukan, untuk sama-sama menggerakkan potensi bangsa, untuk mengajak anak-anak kembali cinta baca. Jadi ini yang membuat sering bolak balik ke Istana, tetapi dalam kapasitas sebagai duta baca. Mungkin saja, kedatangan ke sana ditafsirkan berbeda dan kemudian dihubung-hubungkan,” jelas Najwa.

Pos terkait