PALU EKSPRES, JAKARTA – Guru honorer menjadi salah satu persoalan pendidikan di Tanaha Air. Setiap tahun menjelang hari guru, aksi turun ke jalan kerab kali terjadi di pusat maupun daerah.
Jelas sekali, para guru menuntut kesejahteraan. Sebab sejauh ini, waktu dan pikiran yang mereka sisihkan untuk sekolah, tidak berbanding lurus dengan gaji yang diterima. Para guru belum sejahtera. Maka tak jarang di antara mereka, mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Profesionalisme dalam menjalankan tugas pun pasti terganggu.
Nah, untuk memenuhi semua kebutuhan dan menjamin tingkat profesionalitasnya, para guru honorer yakin betul, bahwa ketika mereka sudah menjadi PNS, semua bisa teratasi. Harapannya. Mereka bisa bekerja nyaman dengan upah layak, mereka bisa menjalankan tugas secara profesional karena beban hidup sudah sedikit berkurang.
Namun hal itu tidaklah mudah. Untuk menjadi CPNS, seorang guru honorer harus memenuhi setidaknya ada tiga syarat yang mereka harus penuhi. Yakni ijazah minimal S1, sudah pegang sertifikat profesi guru, dan usia maksimal 33 tahun.
’’Kalau merujuk syarat itu, hanya ada 2.992 orang guru honorer yang bisa mendaftar CPNS baru tahun depan,’’ katanya Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Hamid Muhammad di Jakarta Jumat (24/11). Data ini belum termasuk guru agama Kemenag.
Berikut data jumlah guru honorer yang sudah S1 dan bersertifikat profesi
Di sekolah negeri
1. TK : 400 orang
2. SLB : 88 orang
3. SD : 9.176 orang
4. SDLB : 12 orang
5. SMP : 3.355 orang
6. SMPLB : 5 orang
7. SMA : 1.179 orang
8. SMK : 1.382 orang
9. SMLB : 0
TOTAL : 16.209 orang
Di sekolah swasta
1. TK : 60.508 orang
2. SLB : 1.822 orang
3. SD : 37.045 orang
4. SDLB : 160 orang
5. SMP : 39.903 orang
6. SMPLB : 60 orang
7. SMA : 23.530 orang
8. SMK : 33.731orang
9. SMLB : 48 orang
Total : 196.807 orang
(MS/wan/Palu Ekspres)