Turun dalam Kondisi Sehat, Ini Pengakuan Pendaki yang Tersesat di Gunung Sidole

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI – Empat pendaki yang tersesat di jalur pendakian Gunung Sidole berhasil mencapai Desa Taripa pada pukul 14.00 WITA, setelah dua hari bertahan menyusuri jalur sungai.

Mereka akhirnya menemukan tanda jalan (string line) menuju Desa Taripa melalui jalur sungai, setelah sempat tersesat pada Selasa (26/12). Sebelumnya mereka berencana turun gunung melalui jalur selatan yang tembus di Desa Sisere Desa Labuan Toposo, Kabupaten Donggala pada hari itu.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim pendaki, Rocki, kepada Palu Ekspres mengaku, mereka menargetkan bahwa perjalanan dari Desa Aloo di Kecamatan Ampibabo menuju Sisere akan dihabiskan dalam waktu tiga hari. Namun kondisi di lapangan tidak memungkinkan dan mereka kehilangan jalur.

“Memang targetnya, Aloo-Puncak-Sisere. Kami berangkat Sabtu siang, sekitar jam 11. Bermalam di Pos 3. Dari Pos 3, besoknya langsung puncak. Bermalam di puncak. Besoknya kita turun, hari Senin. Kalau kita tembus jalur Sisere, kemungkinan Selasa siang sudah di kampung,” kata Rocki melalui sambungan telepon, Kamis malam (28/12).

Ia mengungkapkan, dirinya sempat menelpon pacarnya pada Senin malam (25/12). Dalam percakapan tersebut, Rocki mengatakan bahwa timnya kemungkinan akan sampai di Sisere pada Selasa.

“Malam Selasa itu saya telpon maitua. Perhitungan kami, Selasa sudah sampai di Sisere. Nyatanya, jalur ke sana sudah sulit. Sempat kita temukan string line, tapi hanya di awal-awal. Karena khawatir, terpaksa kita cari jalur lain. Ketemulah string line yang lain. Kita ikuti terus sambil terabas semak-semak,” jelas Rocki.

Dari petunjuk tersebut akhirnya kata Rocki, mereka menemukan anak sungai. Seperti yang ia ketahui, sungai pasti akan menunjukkan harapan baik. Mereka kembali optimis bahwa sungai akan menghantarkan mereka ke pemukiman di bawah.

“Kita memang agak lambat. Bermalam di dekat sungai. Kondisi sungai juga tidak bersahabat. Banjir. Makanya kita hati-hati. Ini yang memakan waktu,” katanya.

Ia membantah kabar bahwa mereka kekurangan logistik. Sebab hingga sampai di kampung pada Kamis siang, mereka masih menyisahkan beras dan bumbu dapur yang menjadi bekal mereka sebelumnya.

Pos terkait