PALU EKSPRES, PALU – Home property ID, pengemban kompleks perumahan green garden di Jalan Merpati 2 Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore Palu cueki peringatan Satuan tugas kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan dan kenyamanan (Satgas K5) setempat.
Ini terkait peringatan Satgas soal perbaikan sistem drainase perumahan tersebut. Hingga saat ini pihak home property ID belum juga menindaklanjutinya. Janji untuk segera membenahi sistem drainase yang buntu perumahan itu sudah disampaikan kepada Lurah Tanamodindi, Yohana, (Palu Ekspres edisi Senin 18 Desember 2017).
Munafrin, salahsatu warga yang terdampak langsung rembesan pembuangan air dari kompleks green garden mengaku pengemban sama sekali tak ada niat untuk perbaikan itu. Karena menurutnya, sejauh ini belum melihat ada tanda-tanda perbaikan sistem drainase yang dilakukan pengemban.
“Sudah sebulan lalu berjanji untuk dibenahi. Tapi sampai sekarang tidak ada. Air buangan tetap saja merembes ke halaman rumah saya,”keluh pria yang akrab disapa Aco ini.
Permasalahan ini sebelumnya sudah direspon Satgas K5 setempat. Lurah Tanamodindi, Yohana bahkan turun meninjau langsung lokasi itu, Minggu 17 Desember 2017 silam.
Kepada Palu Ekspres, Yohana mengaku telah menghubungi pengemban. Yohana membenarkan jika drainase perumahan itu memang bermasalah. Kepala Dinas Penataan Ruang dan Perumahan (DPRP) Palu, Dharma Gunawan Mochtar dikonfirmasi juga membenarkan hal itu.
Dharma mengaku sudah menerima laporan tersebut. Menurutnya, saluran pembuangan drainase green garden tak punya jalan keluar. Karena semua warga sekitar telah memagari halamannya masing-masing.
“Sudah kami cek, ya masalahnya itu tak punya saluran lanjutan,”kata Dharma, Jumat pekan lalu. Namun Dharma berjanji akan segera berupaya mencari solusi permasalahan itu. Dia menyebut, alternative yang bisa diupayakan adalah mencari saluran pembuangan ke tempat yang lebih rendah. “Akan kita survei dulu ke lokasi. Kalau memang warga sekitar tak bisa memberi ruang, ya kita cari jalan lain,”sebutnya.
Ditanya soal kapan penerbitan IMB green garden, Dharma mengaku IMB itu terbit jauh sebelum dirinya menjabat sebagai kepala dinas. Diapun membantah, jika IMB itu terbit tanpa merekomendasikan teknis pembuangan yang memadai.