PALU EKSPRES, PALU – Untuk menciptakan keamanan dan perdamaian antar umat beragama salahsatunya bisa dilakukan dengan membuang rasa persaingan dalam kehidupan bermasyarakat. Membangun dan meningkatkan solidaritas serta menghilangkan perbedaan.
Ini diutarakan Setdaprov Sulteng, H Hidayat Lamakarate mewakili Gubernur dalam ibadah sukur Natal dan tahun baru yang diselenggarakan Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Sulteng, Jumat (26/1) di Gereja Manunggal Palu.
Pemerintah menurutnya berkomitmen untuk berbuat adil terhadap seluruh element masyarakat. Karena itu masyarakat harusnya juga berusaha menjaga kerukunan dan kebersamaan di Sulteng.
Telah banyak sambung Hidayat yang telah dilakukan pemerintah untuk menjaga perdamaian dan toleransi.Sekaligus berbagai upaya untuk menepis stigma negative Sulteng dimasa lampau.
Karenanya setiap individu maupun organisasi masyarakat memiliki kewajiban yang sama dengan pemerintah daerah. Yaitu kewajiban bersama mencegah pemecah belah persaudaraan di bumi Tadulako.
“Mari bersama berusaha agar tidak ada yang dapat memecah belah persatuan kita,”seru Hidayat.
Perayaan syukur natal dan tahun baru merupakan media introspeksi dalam kehidupan, dan yang terpenting adalah meningkatkan nilai-nilai keimanan.
Selain itu, momentum yang baik itui adalah media meningkatkan kerukunan dan kebersamaan antara masyarakat Sulawesi Utara dan Sulteng dengan terus membangun persaudaraan yang kuat.
“Melalui perayaan natal ini hendaknya kita jadikan sebagai saling introspeksi dalam kehidupan kita, dan meningkatkan kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan, selalu saling memberi dan berdampingan dengan yang lain, kita bangun persaudaraan yang kuat dengan meneladani sifat Yesus Kristus,”harapnya.
Hidayat mengajak jemaat gereja memaknai natal bersama dengan membangun motivasi, semangat dan komitmen. Serta senantiasa memperbaiki pribadi masing-masing.
“Apa yang kita buat hari ini, harus lebih baik dari hari kemarin. Dan apa yang kita lakukan esok harus lebih baik lagi dari hari ini,”ujarnya.
Ketua pimpinan daerah KKW Sulteng Sorento menyatakan masyarakat Manado dan Minahasa di Palu telah menjadikan Palu sebagai kampung halaman. Itu karena hampir semua jajaran pengurus dilahirkan dan dibesarkan di daerah ini.