PALU EKSPRES, PALU – Sosialisasi 4 konsensus berbangsa yang dipusatkan di aula MAN Negeri 1 Palu berlangsung hidup. Siswa dan sejumlah guru tampak antusias menyimak penyampaian H. Muhidin M Said, anggota MPR RI yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI sebagai pemateri tunggal pada sosialisasi ini.
Saat sesi tanya jawab, bukan hanya didominasi siswa. Umumnya pertanyaan tentang perkembangan dan dinamika sosial bangsa terkini. Banyak ragam tema yang menjadi pertanyaan siswa yang rata-rata duduk di kelas 12 itu.
Mulai dari maraknya peredaran narkoba dari luar negeri, perilaku etik elit bangsa – pertanyaan ini mengacu pada perkelahian pimpinan daerah di Sulteng, di Kabupaten Tolitoli dan Morowali hingga pertanyaan ”nakal” tentang berapa gaji anggota MPR/DPR. Sedangkan para guru, mengusulkan agar bagaimana Pendidikan Moral Pancasila dan P4 – dua instrumen yang menjadi ”benteng” moral di zaman Orde Baru perlu dihidupkan kembali.
Alasannya, Pelajaran tentang moral Pancasila dan pedoman penghayatan pengamalan pancasila (P4) masih sangat relevan diajarkan kepada siswa di sekolah di tengah diskursus tentang pluralisme dan ancaman disintegrasi bangsa.
Forum sosialisasi yang dihadiri 150 siswa dan guru tersebut, dimanfaatkan oleh anggota MPR RI Muhidin Said untuk mengingatkan siswa akan bahaya narkoba yang mengintai kehidupan generasi bangsa. Saat ini ungkap Muhidin, Indonesia sudah masuk darurat narkoba.
Saban hari ber ton-ton narkoba masuk ke Indonesia yang akan merusak masa depan bangsa ini. Pemakainya bahkan telah menyasar semua segmen di dalam masyarakat. Mulai dari kaum berduit hingga warga miskin, mulai dari figur berkaliber tokoh hingga pemulung atau gelandangan bahkan anak-anak.
”Ini merupakan keprihatinan kita bersama yang harus diakhiri jika kita ingin melihat bangsa ini harus maju pada beberapa dekade akan datang,” imbau Muhidin.
Menurut dia, jika generasi muda tidak membentengi dirinya dengan pengetahuan yang memadai soal keagamaan dan nilai-nilai moralitas maka bisa dibayangkan seperti apa kondisi bangsa ini kedepan jika generasi muda sebagai pewaris masa depan bangsa ini, menjadi korban dari keganasan narkoba ini.