Soal Sewa Genset Sekolah ke PLN
PALU,PE — Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Said menilai PLN seharusnya tidak membebani biaya sewa mesin genset pada sekolah yang menggelar ujian nasional (UN) di Kota Palu. Menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab PLN untuk memenuhi ketersediaan pasokan listrik tanpa harus menyewa genset dari pihak manapun. “Ini namanya kerja sama ngaco, masa sekolah disuruh bayar, apalagi sekolah harus mengambil dana dari biaya operasional sekolah (BOS),” kata Sigit di SMK 7 Pantoloan, Selasa 5 April 2016.
Untuk itu, Pasha memerintahkan bagi sekolah yang terlanjur membangun kerjasama penyewaan mesin genset agar tidak melakukan pembayaran sewa tersebut. Biaya penyewaan selanjutnya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkot Palu. “Kami akan back up biaya penyewaan itu. Yang jelas sekolah tidak boleh membayar sewa menggunkanan dana BOS,”ujarnya.
Sebelumnya dilaporkan lima sekolah tingkat atas Kota Palu yang menggelar UN berbasis komputer terpaksa harus menyewa mesin genset pada pihak PLN. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman lsitrik saat UN berlangsung. Besarnya tarif sewa yang dibebankan ke pihak sekolah bervariasi tergantung dari daya kemampuan genset. Lima sekolah itu antara lain,SMU Madani,SMU Al-Azhar,SMK 1,SMK 2 dan SMK 3.
Kepala SMKN 1 Palu, Misran,menyebutkan, genset sewaan PLN bertenaga 70 ribu Kwh atau setara 40Kvh terpaksa harus disewa dengan tarif Rp 2,750.000 perhari. Rencananya genset akan digunakan selama lima hari. Total dana yang harus disiapkan sekolah atas penyewaan itu sebesar Rp13juta lebih.
Namun katanya, dari total dana tersebut, pihak PT PLN mengaku akan menanggulangi setengahnya. Menurut Misran kesepakatan itu sebagai bentuk jaminan pihak PLN jika terjadi pemadaman saat UNBK berlangsung.
Asisten Manager PT PLN Cabang Palu, Sigit ,yang dikonfirmasi Palu Ekspres membenarkan adanya penyewaan ganset dari lima sekolah. Namun menurutnya, setiap biaya yang keluar atas penyewaan itu akan ditanggung bersama pihak sekolah. “Saya tidak menyebut ini sebagai sewa, tapi sharing dana antara PLN dan pihak sekolah,”kata Sigit yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Menurutnya Sigit, untuk menyediakan ganset, PT PLN juga menyewa dari sejumlah pihak swasta. Makanya kata dia, perhitungan sharing atas penggunaan genset itu selanjutnya juga akan dibayarkan pada penyedia genset.“ Kita hanya menfasilitasi karena kami tidak memiliki mesin genset,”demikian Sigit.(mdi).