Penyuluh Agama Jangan Sembunyikan Diri Dari Masyarakat

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Para penyuluh keagamaan diingatkan untuk tidak menyembunyikan diri, dari kehidupan masyarakat sosial di sekitarnya. Hal ini karena keberadaan penyuluh sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Dr. H. Kiflin Padjala, saat memberikan arahan pada kegiatan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama, di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (11/4).

Bacaan Lainnya

“Penyuluh harus selalu tampil menjadi teladan, jangan menyembunyikan diri, karena masyarakat sangat membutuhkan,” kata Kiflin, di hadapan 75 peserta penyuluh lintas agama se-Sulteng.

Kiflin juga mendorong kepada para penyuluh agama, untuk terus memberikan pemahaman kebhinekaan dalam upaya membangun bangsa ke depannya.

“Yang harus dipahami, di manapun kita berada harus tetap dalam kerangka kebhinekaan, dan bersama-sama membangun bangsa kita ke depannya,” ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, H. Ma’sum Rumi menerangkan, workshop dan Dialog Lintas Agama yang digelar Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) lintas agama Kemenag Kota Palu tersebut, bertujuan untuk memperluas wawasan para penyuluh, terkait kebijakan strategis pemerintah, khususnya yang berhubungan dengan pembangunan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.

“Tujuan lainnya, adalah untuk mendorong masyarakat kita sebagai penggerak perdamaian, di tengah-tengah masyarakat,” kata Ma’sum.

Disebutkannya, dialog yang digelar selama dua hari tersebut, akan melahirkan rekomendasi yang ditandatangani oleh para tokoh agama, yang diharap dapat menjadi upaya solutif mencegah potensi terjadinya konflik lintas agama di masyarakat.

Dalam workshop tersebut menghadirkan para pembicara, di antaranya Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. H. Kiflin Padjala, Ketua MUI Kota Palu, Prof. Dr. H. Zainal Abidin, serta Akademisi dan Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulteng.

(abr/Palu Ekspres)

Pos terkait