PALU EKSPRES, PALU – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018 jenjang SMK dan SMA di Sulteng, diklaim berjalan dengan sukses. Keberhasilan ini menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng, H. Irwan Lahace, turut menjadi kado peringatan HUT ke-54 Provinsi Sulteng.
“Kalau menurut saya, kesuksesan ini adalah hadiah bagi HUT Provinsi Sulteng. Itu suatu kesyukuran buat saya, sebagai orang yang dipercayakan oleh Gubernur dalam mengawal UNBK,” kata Irwan, saat dihubungi, Minggu 15 April 2018.
Irwan juga mengungkapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan UNBK di Sulteng, turut diwarnai beberapa kendala. Di antaranya kendala terkait listrik, jaringan, hingga tertundanya pelaksanaan ujian di salah satu sekolah. Beberapa kendala tersebut, mampu diatasi sehingga pelaksanaan UNBK dapat berjalan dengan sukses.
“Hanya satu sekolah saja di Morowali, yang ujiannya tertunda hingga malam hari. Ini hanya tertunda, tidak sampai mengulang ujian,” ungkapnya.
Irwan juga menyampaikan, awalnya pelaksanaan UNBK di seratus persen SMK dan SMA di Sulteng pada tahun ini, sempat diragukan oleh beberapa pihak. Salah satu pihak yang sempat merasa khawatir pelaksanaan UNBK di Sulteng, adalah para anggota Komisi X DPR RI, saat berkunjung meninjau persiapan pelaksanaan UNBK di Sulteng, beberapa waktu lalu.
“Dari komisi X juga sempat khawatir, apakah dengan kondisi sekarang Sulteng mampu melaksanakan UNBK. Tapi saya diyakinkan untuk tidak usah ragu, serta ada dorongan dan kemauan dari teman-teman kepala sekolah, dibantu adik-adik proctor dan teknisi,” ujarnya.
Terkait kesuksesan pelaksanaan UNBK tahun ini, Irwan juga menyampaikan rasa terima kasihnya, kepada seluruh pihak terkait, utamanya pihak yang bertanggung jawab pada teknis ketersediaan listrik dan jaringan.
Pelaksanaan UNBK menurut Irwan, sangat penting dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pembentukan karakter kepada para peserta didik. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya agar setiap sekolah di Sulteng mampu mengikuti UNBK.
“Melalui UNBK anak-anak didik diajar bagaimana untuk jujur, serta peluang mencontek jawaban juga kecil, sehingga ini menjadi salah satu pendidikan karakter bagi siswa kita. Selain itu, hampir semua siswa ketika ditanyai, juga mengaku bahwa lebih memilih ujian dengan menggunakan komputer,” tandasnya.