PALU EKSPRES, PALU – Selama Maret 2018, ekspor Sulawesi Tengah masih didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja serta kelompok bahan bakar mineral (Migas). Dua komoditas ini sebenarnya masuk dalam kelompok sektor pertambangan.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulteng G.A. Nasser, SE, MM menyebutkan kontribusi kelompok komoditas besi dan baja selama Bulan Maret 2018 senilai US$ 334,75 Juta atau 72,43 persen dari total ekspor Sulteng senilai US$475,96 Juta. Selanjutnya, kontribusi bahan bakar mineral (Migas) senilai US$ 130,38 Juta atau 27,39 persen. Sementara kontribusi komoditas pertanian relative sangat kecil, hanya 0,17 persen dari total ekspor Sulteng, atau angka pastinya hanya US$0,83 Juta.
Jika menggambarkan secara sederhana setelah dikonversi ke dalam rupiah, ekspor Sulteng dari sektor pertanian hanya Rp11.288.000.000 (Rp 11,28 Miliar) dengan asumsi US$1 adalah Rp13.600. Sedangkan total nilai ekspor Sulteng pada Bulan Maret 2018 mencapai US$ 475,96 Juta atau Rp 6.473.056.000.000 Rp6,47 Triliun.
Nilai ekspor Sulteng untuk tiga komoditas tersebut dibanding bulan sebelumnya kata Nasser, sektor Migas mengalami kenaikan sebesar 34,25 persen. Demikian pula industri pengolahan mengalami peningkatan sangat signifikan, yakni 74,52 persen. Sementara komoditi pertanian anjlok sebesar -10,75 persen.
Namun secara umum, nilai ekspor Sulawesi Tengah selama Maret 2018 adalah US$ 475,96 juta atau naik US$ 180,37 juta (61,02 persen) dibanding bulan sebelumnya. Angka ini merupakan ekspor langsung melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 472,54 juta dan provinsi lain senilai US$ 3,42 juta.
Selama Januari-Maret 2018, total nilai ekspor Sulawesi Tengah tercatat US$ 1.158,82 juta atau meningkat US$ 674,17 juta (139,10 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 484,65 juta. Sementara itu, ekspor melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 1.149,13 juta dan provinsi lain senilai US$ 9,69 juta.
Adapun negara tujuan ekspor paling utama selama Maret 2018 adalah Tiongkok, yakni mencapai US$ 260,64 juta atau 54,76 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah, diikuti Korea Selatan senilai US$ 71,03 juta (14,92 persen), Jepang senilai US$ 59,50 juta (12,50 persen), Amerika Serikat senilai US$ 33,95 juta (7,17 persen), Taiwan senilai US$ 17,46 juta (3,67 persen), dan Malaysia senilai US$ 13,68 juta (2,87 persen). Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah US$ 17,00 juta.