PALUEKSPRES, SURABAYA — Tak banyak yang tahu, ada kejanggalan yang ditunjukkan keluarga pelaku serangan bom Surabaya. Hal itu tampak setelah keluarga tersebut melaksanakan salat Subuh berjemaah di masjid dekat kediamannya.
Setelah berhasil mengidentifikasi pelaku bom Surabaya, polisi langsung bergerak untuk mengusut tuntas peristiwa kelam di Kota Pahlawan itu. Salah satunya dengan mendatangi sebuah rumah di kawasan Wonorejo yang disebut-sebut sebagai kediaman keluarga teroris tersebut.
Polisi berada di lokasi sejak Minggu (13/5/2018) pukul 15.00 WIB. Di rumah dengan alamat Jalan Wonorejo Asri XI no 22, Surabaya Timur itu, polisi langsung melakukan pengeledahan.
Dari pantauan JawaPos.com, sejumlah barang bukti dibawa polisi dari rumah berpagar besi hitam itu.
Ketua RT 02/RW 03, Korihan membenarkan bahwa rumah tersebut adalah milik pribadi keluarga Dita Oepriarto. Di rumah itu, katanya, Dita dan istrinya, Puji Kuswati serta empat anaknya, Fadil (18), Firman Halim (16), Fadila Sari (12) dan Pamela Rizkita (9) selama ini tinggal.
“Itu rumah sendiri, semuanya tinggal disitu sama empat anaknya,” terang Korihan.
Suasana saat polisi melakukan penggeledahan di rumah pelaku bom Surabaya, Minggu (13/5/2018)
Korihan menambahkan, keluarga pasangan Dita dan Puji sudah menetap di rumah tersebut sejak 2010 lalu. Dalam keseharian, warga pun sama sekali tak melihat ada gelagat aneh yang ditampakkan pasangan tersebut.
“Gak tertutup. Biasa aja. Malah sering bergaul dengan warga,” bebernya.
Selain rutin beribadah berjemaah di Masjid, lanjutnya, Dita juga aktif dalam setiap kegiatan warga.
“Setiap terdengar azan pasti datang berjemaah bersama anak-anaknya,” kata dia
Nah, sebelum melakukan bom bunuh diri itu, ternyata keluarga tersebut masih menyempatkan diri menunaikan salat subuh berjemaah di masjid dekat kediaman mereka. Hal itu sebagaimana penutusan salah satu satpam perumahan yang mewanti-wanti agar tak disebutkan namanya.
Menurut sang satpam, kali terakhir ia melihat keluarga tersebut adalah saat usai melaksanakan salat Subuh berjemaah. Saat itu, dari masjid, mereka langsung pulang ke rumahnya. Namun, di depan rumah, mereka terlihat saling berpelukan satu sama lain.