PALU EKSPRES, PALU – Saat ini Universitas Tadulako (Untad), dipandang telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan tersebut baik di bidang pengembangan fisik, maupun pengembangan SDM dan kualitas akademik.
Hal ini menurut salah satu bakal calon Rektor Untad periode 2019-2023, Prof. Dr. Mahfudz, dapat dilihat dari penilaian atau perbandingan Untad dengan universitas-universitas lainnya, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Hal itu tercermin dari penilaian atau perbandingan dengan Universitas-universitas lain, dibanding dengan yang seumur kita sudah jauh lebih maju. Ini bukan saya yang menilai, tetapi dari data yang ada bahwa misalnya Unsrat dan Unmul kita masih di atas lah, meskipun kita masih di bawah Unhas. Kita ini sebagai warga Untad, tentu ingin melihat Untad menjadi lebih maju dan berkembang, memposisikan Untad sebagai Universitas yang terkemuka,” kata Prof. Mahfudz, di ruang kerjanya, Rabu 9 mei 2018.
Pencapaian Untad tersebut bagi Mahfudz, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Untad bidang Umum dan Keuangan, tidak boleh melenakan semua pihak, utamanya pimpinan Universitas. Olehnya, ia bertekad membawa Untad untuk terus maju dan berkembang, tidak merasa puas dengan capaian saat ini.
Upaya-upaya peningkatan tersebut, melingkupi sisi penataan kampus, serta peningkatan mutu akademik dan SDM Untad. “Itulah kira-kira yang menjadi semangatnya. Bagaimana Untad bisa terus berbenah, sehingga terus bergerak. Jangan statis dan justru puas pada posisi yang ada sekarang ini,” tegasnya. Rekam jejak manajerial Prof. Mahfudz di Untad, dimulai pada tahun 1995 saat dipercayakan menjadi Sekretaris Jurusan di Fakultas Pertanian. Lalu, pada tahun 2007 dipercayakan menjadi Pembantu Dekan II di Fakultas yang sama.
Kemudian, pada tahun 2011 di periode pertama kepemimpinan Rektor Prof. Basir, Prof. Mahfudz dipercayakan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Untad, lalu tahun 2015 menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan.
“Alhamdulillah, separuh masa bakti saya diberi amanah sebagai pemegang tugas tambahan di Untad,” imbuhnya.
Terkait riwayat pendidikan, sosok yang dikukuhkan menjadi Profesor pada 2009, menjalani pendidikan S1 hingga S3 dengan linier pada satu bidang ilmu, yakni Agronomi. Setelah mengambil studi S1 Agronomi di Universitas Hasanuddin (Unhas), ia melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan S3 di Institut Pertanian Bogor (IPB).
PEMIMPIN HARUS VISIONER