Melawan, Kader PDIP Terancam Dipecat

  • Whatsapp

 

Melawan, Kader PDIP Terancam Dipecat

SIGI, PE – Polemik surat keputusan (SK) ganda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) di Pilkada Sigi terus menuai kontroversi. Kali ini, pelaksana tugas (plt) Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Sigi Mimi Lutmilah mengingatkan mantan ketua DPC PDIP Sigi Muhamad Umar untuk tidak melawan instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri.
Muhamad Umar yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sigi pun terancam dipecat jika tidak mengindahkan instruksi mantan Presiden RI tersebut. Menurut Mimi, instruksi yang ia maksud adalah mendukung usungan DPP PDIP dan PBB,  Agus Lamakarate dan Nico Salama di Pilkada Sigi. Mimi mengingatkan yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan terhadap keputusan DPP ini.  Jika melawan maka, pimpinan pusat partai akan mengambil sikap tegas, yakni pemecatan dari kader PDIP.
”Saya ini ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) oleh ibu Megawati (ketum,red) untuk menyelesaikan masalah di PDIP Sigi. Semua kader harus ikut dan tunduk pada ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, jika tidak akan diberikan sanksi,” kata Mimi Lutmilah usai menemui komisioner KPUD Sigi, Rabu 12 Agustus. Mimi adalah Plt yang ditunjuk Megawawati untuk menjadi ketua DPC PDIP Sigi.
Keduanya tidak mengakomodir pasangan Agus Lamakarate dan Nico Salama saat mendaftar di KPUD Sigi. Ini berarti melawan instruksi partai.
Ia menjelaskan, sanksi yang diberikan kepada Muhamad Umar dan sekretarisnya Edison Tentenabi adalah sanksi ringan yakni hanya dibebas tugaskan dari jabatannya atau tidak dipecat.  Padahal berdasarkan  anggaran dasar (AD) dan anggaran dasar rumah tangga (ADRT), pelanggaran keduanya dikatagorikan dalam pelanggaran berat, yang sanskinya adalah pemecatan.
Menurut Mimi, kedatangannya kali ini di KPUD Sigi hanya untuk menemani Nico Salama menjelaskan kepada KPUD terkait permasalahan tersebut. Ia juga memperlihatkan keputusan PDIP yang menunjuk dirinya sebagai plt ketua DPC Sigi dan sekretaris KPUD Sigi Melvan.
“Saya hanya lihatkan saja ini, sekaligus temani pak Nico, ” katanya sambil memperlihat SK keputusan penggantian dari DPP PDIP.
Sementara itu, bakal calon wakil bupati Sigi Nico Salama mengaku dirugikan atas kedua kader PDIP tersebut. Sebelum pendaftaran istri bupati Sigi Wardha Randalembah, Nico mengaku sudah mewanti-wanti mantan ketua DPC Sigi Muhamad Umar dan Sekretaris KPUD Sigi Anwar untuk tidak membawa dan menerima berkas perbaikan dari Wardha.
“Saya yah dirugikan, saya sudah bawa SK dan pencabutan dukungan dari DPP kepada pak umar dan sekretaris KPU Sigi. Saya bilang tolong jangan di akomodir, ini yang asli. Tapi pak Umar melanjutkan pendaftaran itu, ” kata Nico Salama.
Sebagai pihak yang dirugikan, Nico berharap ada keputusan tegas dari DPP PDIP.  “Saya menyerahkan semuanya ke partai urusan itu, karena itu urusan internal mereka. Kalau saya minta dipecat, tapi keputusan partai tidak seperti itu kan percuma juga, ” kata Nico. (mg02)

Pos terkait