PALU EKPSRES, PALU– Ketua DPRD Palu Ishak Cae mendukung sikap penolakan Lembaga- Lembaga Adat Kota Palu tentang maraknya tagar 2019 Ganti Presiden.
Menurut dia suara lembaga adat pada prinsipnya hanya ingin mengantisipasi kemungkinan terjadinya gesekan-gesekan dalam masyarakat.
“Tidak bisa disangkali suhu politik saat ini sedang memanas. Saya kira saya sepakat jika lembaga adat menyuarakan sikap demikian,”kata Ishak Cae, Jumat 20 Juli 2018. Kota Palu saat ini kata Ishak sudah dalam situasi kondusif. Tak pernah lagi terdengar keributan yang memicu konflik horisontal. Baik itu antar kampung maupun antar pemuda. Selain itu Kota Palu juga tercatat sebagai kota urutan ke lima dalam kategori toleransi. Oleh sebab itu sudah seharusnya keamanan yang telah terjaga selama ini kiranya dapat dipertahankan. “Lembaga adat itu sekali prinsipnya hanya mengantisipasi gerakan gerakan yang mereka anggap dapat mengganggu toleransi atau hal hal yang bersifat provokatif,”sebut dia.
Ishak berhemat, dalam negara demokrasi perbedaan pilihan politik adalah hal mutlak. Namun sebaiknya pilihan politik dilakukan dalam koridor yang telah diamanatkan institusi. Yaitu memilih dengan hati nurani, bebas dan rahasia pada saat pemilihan umum diselenggarakan. “Jalani alur demokrasi. Tentukan pilihan masing masing pada hari H pencoblosan dalam bilik suara. Tanpa harus saling provokasi,”pungkasnya.
Untuk diketahui, lembaga-lembaga adat di Kota Palu, Kamis 19 Juli 2018 secara resmi mengumumkan sikap penolakan terhadap simbol simbol maupun pesan ganti presiden 2019.
(mdi/palu ekspres).